TVDesa – Jember : Keberadaan pasar tradisional seringkali menjadi jantung kehidupan masyarakat desa. Salah satunya adalah Pasar Sore di Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Jember. Lebih dari sekadar tempat bertransaksi, pasar ini telah menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang signifikan bagi warga setempat.
Diinisiasi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dawuhan Mangli, Pasar Sore hadir sebagai solusi bagi warga yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan. Selain menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan nyaman, pasar ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga.
Meningkatkan Kesejahteraan Warga
Bagi Ibu Susi, salah seorang pedagang sembako di Pasar Sore, pasar ini telah menjadi sumber pendapatan utama keluarganya. “Sejak ada pasar ini, penghasilan saya jadi lebih stabil. Banyak warga yang datang ke sini untuk belanja kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.
Senada dengan Ibu Susi, Pak Ahmad, seorang penjual makanan ringan khas Jember, juga merasakan manfaat yang sama. “Pasar Sore ini bukan hanya membantu saya dalam memasarkan produk, tetapi juga memperkenalkan makanan khas daerah kepada lebih banyak orang,” ujar Pak Ahmad.
Memperkuat Ekonomi Lokal
Keberadaan Pasar Sore tidak hanya memberikan dampak positif bagi para pedagang, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Desa Dawuhan Mangli. Pasar ini telah menjadi motor penggerak ekonomi lokal dengan meningkatkan perputaran uang di desa.
“Dengan adanya Pasar Sore, warga tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota untuk berbelanja. Ini sangat membantu, terutama bagi warga yang tidak memiliki kendaraan pribadi,” kata Pak Rudik, Kepala Desa Dawuhan Mangli.
Selain sebagai pusat perekonomian, Pasar Sore juga menjadi tempat berkumpulnya warga. Setiap sore, pasar ini selalu ramai dikunjungi oleh warga dari berbagai kalangan. “Saya suka sekali datang ke Pasar Sore. Selain bisa belanja, saya juga bisa bertemu dengan teman-teman,” ujar Bu Ani, salah seorang pengunjung.
Potensi Menjadi Destinasi Wisata Kuliner
Melihat potensi yang dimiliki, Pemerintah Desa Dawuhan Mangli berencana untuk mengembangkan Pasar Sore menjadi destinasi wisata kuliner. Dengan beragam makanan dan produk khas daerah yang dijual, pasar ini diharapkan dapat menarik wisatawan dari luar daerah.
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas Pasar Sore, baik dari segi infrastruktur maupun pengelolaan. Tujuannya adalah agar pasar ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Desa Dawuhan Mangli dan menjadi salah satu ikon wisata di Jember,” pungkas Pak Rudik.
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.