TVDesa – Yogyakarta : Desa Wisata Kali Code, sebuah destinasi wisata yang kian populer di Yogyakarta, baru saja menggelar pelatihan fotografi dan pemasaran media sosial yang inovatif. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta sebagai bentuk pengabdian masyarakat, 9 November 2024.
Pelatihan yang berlangsung selama satu hari penuh ini bertujuan untuk memberdayakan warga setempat, khususnya para pelaku usaha kuliner, dalam mempromosikan produk dan keindahan desa melalui media sosial. Dengan menguasai teknik fotografi dasar, diharapkan warga dapat menghasilkan visual yang menarik dan menggugah selera untuk menarik minat wisatawan.
Potensi Kuliner yang Tersembunyi
Kali Code, dengan pesona alam dan budaya yang kental, menyimpan potensi kuliner yang sangat menjanjikan. Mulai dari jajanan pasar tradisional hingga hidangan khas Yogyakarta, semuanya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun, untuk memperkenalkan kuliner lokal ini kepada khalayak yang lebih luas, diperlukan upaya promosi yang efektif.
Fotografi sebagai Senjata Promosi
Fotografi menjadi salah satu alat yang paling efektif dalam mempromosikan makanan. Melalui gambar yang menarik, keindahan dan kelezatan sebuah hidangan dapat tertangkap dengan sempurna. Pelatihan ini memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya komposisi, pencahayaan, dan sudut pengambilan gambar yang tepat untuk menghasilkan foto makanan yang berkualitas.
Media Sosial sebagai Platform Promosi
Selain teknik fotografi, peserta juga diajarkan cara memanfaatkan media sosial sebagai platform promosi yang efektif. Dengan mengunggah foto-foto makanan yang menarik ke berbagai platform media sosial seperti Instagram dan Facebook, diharapkan dapat meningkatkan visibilitas usaha kuliner di Desa Wisata Kali Code.
Praktik Langsung dan Pendampingan
Pelatihan tidak hanya sebatas teori. Peserta diajak untuk langsung mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh dengan mengambil foto makanan di berbagai sudut desa. Seorang praktisi fotografi, Muhammad Adi Wiratama, secara langsung memberikan bimbingan dan tips kepada peserta.
“Kami sangat antusias dengan adanya pelatihan ini,” ujar salah seorang peserta, Ibu Susi, seorang penjual bakpia. “Dengan ilmu fotografi yang baru saya dapatkan, saya akan mencoba memotret bakpia buatan saya dengan lebih menarik dan mengunggahnya ke media sosial. Semoga banyak yang tertarik untuk mencobanya.”
Harapan ke Depan
Diharapkan pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Desa Wisata Kali Code. Dengan semakin banyaknya konten visual yang menarik, Desa Kali Code akan semakin dikenal dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha kuliner di desa.
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.