TV Desa – Bantaeng : Jauh sebelum ummat manusia mengenal canggihnya tekhnologi dan kemajuan zaman modernisasi, pemberdayaan telah di lakukan oleh beberapa Nabi, dalam perspektif Islam salah satunya Nabi Muhammad Saw. beliaupun di sebut Ulul Azmi , yaitu penuh keuletan, sabar dan tabah, dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, di tengah gersangnya padang pasir
Rasulullah Saw, di utus untuk memperbaiki Akhlaq, di tengah bobroknya kehidupan ummat manusia saat itu, suatu upaya terpadu dalam mewujudkan ummat manusia tanpa tekanan, baik dari kemiskinan, sisi kesehatan, peduli lingkungan maupun mengangkat derajat kaum wanita, selain perintah untuk beriman kepada Allah Swt, tuhan semesta alam
Penindasan kala itu bagi kaum perempuan marak terjadi, orang lemah miskin tak berdaya, kelaparan hal yang lumrah, kesehatan tak mendapatkan perhatian, serta kerusakan lingkungan yang marak di lakukan. Nabi paham betul memandang alam secara integral, hubungan asasi dan timbal balik antar manusia dan alam, dengan di landasi keyakinan, bahwa perusakan akan membahayakan keselamatan dunia dan isinya
Berbekal regulasi wahyu dari Allah Swt, Rasulullah hadir sebagai Sosok perubahan sekaligus Pemberdaya ummat manusia, beliau berkata Aku tidak di utus kecuali untuk menyempurnakan Akhlaq. Maka dalam hal pemberdayaan bagaimana seorang pendamping, mampu berbuat dan mengarahkan masyarakat secara umum, menghilangkan karakter yang koruptif dan menghadirkan rasa relah saling membantu.
Selain itu Nabipun mengisukan kemiskinan dengan sabdanya, KADAL FAQRU AYYAKUUNA KUFRA, nyaris kemiskinan mendekatkan kalian dari kekufuran, maka di lakukanlah berbagai kegiatan, di antaranya bakat dagang dan bisnis maupun aktifitas lainnya yang mampu menunjang harapan kesejahteraan ummat kala itu.
Terkait kesehatan beliau berkata, NI’MATAANI MAGBUUNUNG FIIHIMAA KATSIIRUN MINANNAASI LASSHIHATU WALFARAG, dua nikmat yang kadang di lalaikan oleh manusia yakni KESEHATAN dan KESEMPATAN, hal ini membuktikan pentingnya Kesehatan yang harus mendapatkan perhatian ekstra, karena selain menjadi dambaan setiap insan, Kesehatan merupakan nikmat yang patut di syukuri, dengan melakukan pengobatan saat sakit datang melanda
Adapun kaum perempuan, dalam memberikan sumbangsi pemikiran, ada pendakwah, petani, guru, bahkan pejabat negara, sebagai bentuk keterlibatan kaum perempuan dalam mensejajarkan diri dengan kaum laki-laki, bahkan dalam berbagai aspek. Namun demikian tetap mengedepankan kuadrat sebagai seorang wanita, lihat Q.S Al-Ahzab 35. Semua ini di lakukan oleh nabi Muhammad Saw untuk mewujudkan keadilan gender, dan menghilangkan paradigma dalam membatasi ruang gerak kaum perempuan dalam beraktivitas
bagaimana dengan SDGs..? Ternyata searah dengan apa yang di lakukan oleh Rasulullah, terhadap alam beserta isinya, yakni memberikan pendampingan demi kemaslahatan ummat manusia, agar terhindar dari kemiskinan dan kelaparan, peduli kesehatan, peduli lingkungan, khususnya peduli pendidikan dengan bukti banyaknya hadits tentang pentingnya menuntut ilmu dan pelibatan kaum perempuan. poin 18 SDGs menjadi inti dari 17 poin lainnya, yakni berbuat dan bertindak sesuai adat istiada serta budaya yang ada dengan kata lain, Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Adaptif, dalam merealisasikan SDGs tersebut

Lahir di Bantaeng 1 Januari 1975 dan menjadi Pendamping Lokal Desa sejak 2017 sampai sekarang, mendirikan organisasi FORUM DA’I POLSEK TOMPOBULU dan menjadi penasehat dalam struktur kepengurusan serta bergabung di BKPRMI sebagai koordinator Komunikasi antar Lembaga