Home / Profil

Selasa, 3 September 2024 - 12:58 WIB

Pembuat Tape di Banjarsari: Sebuah Kisah Manis tentang Ketangguhan

#Dian Purnama Putra - Penulis

TVDesa – Malang : Desa Banjarsari, yang terletak di kecamatan Ngajum, Malang, telah lama terkenal akan kelezatan tape (singkong atau beras ketan yang difermentasi). Di jantung tradisi ini adalah Pak Kasrodin, produsen tape yang paling terkenal di desa ini.

“Semua berawal dari kebutuhan,” kata Pak Kasrodin, mengenang perjalanannya selama 12 tahun sebagai pembuat tape. “Dengan terbatasnya lapangan pekerjaan, saya melihat peluang untuk memanfaatkan tradisi pembuatan kaset di desa kami yang kaya.”

Saat ini, Pak Kasrodin membawahi enam orang karyawan yang membuat tape dalam berbagai bentuk: dibungkus dalam keranjang bambu, kotak, atau dikemas dalam wadah plastik. Produknya didistribusikan melalui jaringan vendor lokal, penjualan dari rumah ke rumah, dan platform online.

Meski sukses, Pak Kasrodin menghadapi banyak tantangan. Mencari singkong berkualitas tinggi, menghadapi fluktuasi musim, dan memperluas jangkauan pasarnya merupakan rintangan yang selalu ada. “Selama musim hujan, sulit untuk menemukan singkong yang baik,” jelasnya. “Dan sebagai produsen skala kecil, menembus pasar nasional cukup menantang.”

Baca Juga |  Rp5,5 Milyar Lebih BLT Dana Desa Dikucurkan di Kiarapedes Sepanjang 2021

Terlepas dari kendala-kendala tersebut, Pak Kasrodin tetap optimis. “Saya percaya pada potensi tape desa kami. Ini adalah produk dengan rasa dan tekstur yang unik yang disukai banyak orang.”

Seni Pembuatan Tape

Proses pembuatan tape adalah sebuah kerja keras. Setelah dipanen, singkong dikupas, dipotong, dan dikukus hingga empuk. Kemudian didinginkan dan dicampur dengan kultur starter sebelum dibiarkan berfermentasi selama beberapa hari. Tape yang dihasilkan lembut, sedikit manis, dan memiliki rasa tajam yang khas.

Pak Kasrodin menekankan pentingnya kontrol kualitas. “Setiap langkah, mulai dari pemilihan singkong hingga pengemasan produk jadi, harus dilakukan dengan hati-hati. Bahkan kesalahan kecil pun dapat mempengaruhi rasa akhir.”

Mata Pencaharian yang Berkelanjutan

Bagi Pak Kasrodin, membuat tape lebih dari sekadar bisnis; ini adalah gaya hidup. Dengan melestarikan warisan kuliner desanya, ia juga menyediakan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi keluarga dan karyawannya.

Baca Juga |  Anak-anak Muda Menari Mengajak Menhir "Bicara" Menuju Festival Maek 2024

Seiring dengan meningkatnya permintaan akan makanan tradisional Indonesia, Pak Kasrodin dan produsen skala kecil lainnya seperti dia, memainkan peran penting dalam melestarikan keragaman kuliner Indonesia yang kaya. Dengan dedikasi dan semangat kewirausahaan yang tak tergoyahkan, Pak Kasrodin adalah contoh cemerlang bagaimana keahlian tradisional dapat berkembang di dunia modern.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 3 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Profil

Sumbar Makin Subur: Irigasi Jadi Kunci Sukses Jadi Lumbung Padi Nasional

Profil

Desa Loh Sumber: Potensi Pertanian Melesat dengan Beras Cap Tugu

Profil

Desa Tuana Tuha: Gula Aren “Guleku” Maniskan Ekonomi Lokal

Profil

BUMDes Segar Sejahtera Sukses Dongkrak Ekonomi Desa Sekuro lewat Pariwisata Pantai Blebak

Profil

Desa Malinau Kota: Juara Inovasi, Wakili Kaltara di Tingkat Nasional

Profil

Wisata Gumuk Watu, Surga Tersembunyi di Jember

Profil

Pantai Melasti Ungasan: Permata Tersembunyi di Desa Adat

Profil

Desa Sukabumi Boyolali: Kisah Unik di Balik Nama yang Sama