TV Desa – Banyuasin : Manfaat penggunaan Dana Desa (DD) di tahun 2021 tidak hanya membantu meningkatkan pembangunan, namum membantu meringankan kebutuhan warga setempat, seperti yang terjadi di Desa Rimba Terab Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pemdes Rimba Terab bangun 10 unit rumah yang tersebar di dua dusun dengan anggaran Dana Desa (DD) semester pertama tahun Anggaran 2021, dan setiap rumah warga, tergolong Rumah Tidak Layak Huni (RTLH/Rutilahu) atau kurang mampu yang telah ditetapkan dibangun permanen.
Pj. Kades Rimba Terab Anhar Gazali, S.Sos melalui Sekdes Rimba Terab Jhon Efendi, S.Pd didampingi TPK Idham Kholid mengatakan bahwa Untuk perencanaaan kegiatan disepakati melalui Musyawarah Desa (Musdes) saat Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDS), yang dilaksanakan tahun 2020 lalu.
“Alhamdulillah tahun 2021 ini, kegiatan 10 unit bedah rumah telah terealisasi. Bahkan semuanya sudah rampung dan sudah ditempati Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” kata Sekdes Jhon Efendi, Selasa (07/09).
Lebih lanjut dikatakan Jhon sapaan akrabnya, dalam pengelolaan DD tahun 2021 banyak kegiatan fisik yang perlu dilakukan, namun kegiatan bedah rumah itulah yang sangat diinginkan oleh warga, juga paling tinggi retingnya pada saat pembahasan RKPDS.
“Pada saat Musdes ada 10 warga yang kami sudah data untuk penerima RTLH dan sudah menjadi skala prioritas meskipun tahun ini masih fokus penangana Covid-19. Bantuan ini adalah bantuan stimulan,” ungkap dia.
Adapun spesifikasi atau ukuran rumah tersebut, Jhon menyebutkan ukuran luas rumah 4×6 persegi meter, dengan kategori permanen. Untuk estimasi anggaran per yunit rumah sebesar Rp.17.500.000, 00/ unit rumah.
“Dari kami hanya membangun dinding, Lantai, atap, serta perabotnya seperti Koseng Jendela, Daun Pintu, peralatan perkakas atap atau yang dikenal dengan sebutan gording, dan peralatan lainya seperti besi,” sebut dia.
Selanjutnya, anggaran Dana Desa di semester pertama ini, lanjut Jhon lagi, selain bedah rumah, pendataan SDGs pun juga telah rampung belum lama ini. Tim pendataan SDGs yang berjumlah puluhan itu, berhasil menyelesaikan dengan tepat waktu.
Menyusul penangan Covid-19 yang masih diprioritaskan tahun ini, Pemdes Rimba Terab didampingi bersama-sama melakukan penyemprotan di tempat-tempat umum.”Selain penyemprotan, kami juga menyiapkan alat cuci tangan, Pendirian Posko Covid-19 dan masih banyak lagi,” tutur dia.
Camat Suak Tapeh Sashadiman Ralibi, S.Ag., M.Si ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa adanya kebijakan Bupati Banyuasin H Askolani agar Dana Desa digunakan untuk membedah atau membangun Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik masyarakat miskin di 288 Desa sudah ada hasilnya dan mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Hal ini terbukti, disejumlah desa di Kecamatan Suak Tapeh, salah satunya di Desa Rimba Terab Kecamatan Suak Tapeh sudah ada RTLH yang telah selesai dibangun sebanyak 10 unit rumah yang tersebar di dua dusun dan sudah mulai ditempati oleh masyarakat miskin di desa tersebut,” kata dia.
Menurut dia, bahwa program beda rumah dengan Dana Desa ini baru pertama kali dilaksanakan sejak Banyuasin dipimpin Bupati H. Askolani dan Wabup H. Slamet. “Instruksi orang nomor satu di Banyuasin ini tentu membawa angin segar bagi masyarakat miskin, dimana rumah mereka ada harapan untuk segera di perbaiki menjadi rumah layak huni,” ungkap dia.
Dia menuturkan, di Kecamatan yang di pimpinnya sebagian RTLH pada semester pertama ini dari 11 Desa ada tiga desa yang telah merealisasikannya yakni Desa Sedang, Rimba Terab dan Desa Bengkuang dan ini sudah selesai di bangun.
Sedangkan untuk Desa lainnya terang dia, tengah dalam persiapan, dan setiap desa maksimal 5, minimal 10 akan dibangun rumah tidak layak huni dan sesuai dengan pagu” Alhamdulillah, kebijakan pak Bupati Askolani dan Pak Wabup sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kami,” ucap dia.
Kasi PPD Kecamatan Suak Tapeh Suhendra, S.Sos., M.Si menambahkan bahwa setiap desa minimal membangun 5 rumah, artinya kalau 288 desa ada 1.440 rumah tidak layak huni yang di bedah setiap tahun. Bahkan bisa lebih karena instruksi Bupati 5-10 rumah.
“Program bedah rumah dari Dana Desa ini, baru bisa berjalan sebagian karen dananya didahulukan untuk BLT DD untuk masyarakat miskin dampak covid 19. Mudah-mudahan pada September ini semua desa bisa melaksanakan karena Dana Desa sudah cair 40 persen termasuk untuk BLT,” jelas dia.
Menurut diai, Anggaran setiap rumah Rp 17.500.000,00 dan rumah yang dibedah diputuskan dalam musyawarah desa.
“Rencananya program ini setiap tahun, dalam upaya Pemkab Banyuasin untuk mengurangi jumlah angka kemiskinan,” pungkas dia.
“Pendamping Berdampingan”
Jurnalis Dari Sumsel
(SMSI dan PWI / Terdaftar Dewan Pers -sudah UKW )