Home / Kabar Desa

Jumat, 10 September 2021 - 04:11 WIB

Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Desa Kareka Nduku

Sulaiman - Penulis

TVDesa – SumbaBarat: Aula kantor desa Kareka Nduku, Kecamatan Tana Righu, menjadi tempat sosialisasi dalam rangka penanggulangan, pencegahan dan penurunan Stunting di Kabupaten Sumba Barat. Petugas dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Sumba barat, melaksanakan giat tersebut, dalam rangka sosialisasi dan edukasi ke seluruh desa sewilayah kabupaten Sumba Barat, kamis (09/09/2021).

“Kabupaten Sumba Barat di tahun 2020, ada 36 desa lokus stunting” terang Matius Umbu Bali, kepala seksi PKS, mewakili kepala Dinas DP2KB, memberikan pengantar dalam giat tersebut.

Berdasarkan data tahun 2020, Kecamatan Tana Righu tercatat memiliki 9 dari 18 desa. yang menjadi desa Lokus stunting. Pendataan desa stunting tahun 2021 yang masih dalam proses pendataan, bukan tidak mungkin akan menambah jumlah desa lokus stunting di wilayah kecamatan Tana Righu.

Baca Juga |  Cegah Stunting, Pemdes Tanah Abang Utara Lakukan Pelatihan KPM dan Penyuluhan Stunting.

“Kami pemerintah desa sudah menganggarkan kegiatan pencegahan stunting lewat dana desa mulai dari PMT Pemulihan, PMT anak Paud, dan PMT Bumil KEK”, terang Kepala Desa Kareka Nduku, Yeremias Umbu Pati. Menurut Yeremias, stunting menjadi masalah yang harus dicarikan solusi bersama.

“Atas nama pemerintah desa saya meminta kepada bapa ibu perangkat dan ibu-ibu kader menjadi corong di desa Kareka Nduku untuk menyampaikan, memotivasi dan mendukung kegiatan pencegahan dan penggulangan stunting kepada masyarakat Kareka Nduku”, ajak Yeremias.

Upaya percepatan penggulangan stunting dikabupaten sumba barat, melibatkan lebih kurang 10 dinas terkait, yakni Dinas kesehatan, Bapeda, Dinas Kependudukan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas PMD, Dinas Pendidikan, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dan tak ketinggalan PKK.

Baca Juga |  Berengkes Ikan: Semangat Ibu Lestarikan Kuliner Khas Batanghari

“Ada 25 indikator dalam penetapan anak stunting, dari 25 indikator itu ada 18 belas indikator sensitif adanya di Dinas Kesehatan dan Puskesmas sehingga yang memiliki kewenangan mengeluarkan data terkait anak stunting adalah Dinas Kesehatan bersama Puskesmas”, tutup Matius Umbu Bali.

Kegiatan edukasi ini di hadiri ibu-ibu PKK, Kader Posyandu, Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Ibu hamil, ibu rumah tangga usia produktif.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 125 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Senyum Simpang Tais: BLT Dana Desa Tahap Awal Cair!

Kabar Desa

TPP Jeneponto Bahas Dana Desa & Koperasi “Merah Putih”

Kabar Desa

Polisi Kawal Pembentukan Koperasi Desa, Ekonomi Simpang Tais Menguat!

Kabar Desa

Sinergi Desa-Gereja Tambakasri, Bangun Masyarakat Harmonis!

Kabar Desa

Salut! TNI Jaga Perbatasan, Sehatkan Warga Manusasi

Kabar Desa

Kendarom Makin Dewasa, Bupati Paser Harap Sejahtera!

Kabar Desa

Pemdes Gajah Adakan Musdesus Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kabar Desa

BLT Dana Desa Punggasan Ringankan Beban Warga Rentan