TVDesa – Padang Pariaman : Kabupaten Padang Pariaman, dengan luas wilayah 1.342,266 kilometer persegi, menghadapi permasalahan serius terkait pengelolaan sampah. Dengan dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Padang Olo dan Ladang Laweh, sistem open dumping yang diterapkan menjadi tantangan tersendiri.
Volume Sampah Meningkat, Kesadaran Masyarakat Rendah
Setiap harinya, sekitar 13 ton sampah diangkut ke TPA. Volume sampah yang terus meningkat, terbatasnya pelayanan pengangkutan, serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi faktor utama permasalahan ini.
Penggiat Sosial Ulurkan Tangan, DLHPKPP Buka Pintu Kolaborasi
Menyadari permasalahan ini, tiga penggiat sosial dari KP-MAIN Padang Pariaman dan daurulang.id, yaitu Darfison, Abrar Dt. Ali Basa, dan H. Ali Akbar, mengunjungi Kantor Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DLHPKPP) Kabupaten Padang Pariaman pada Kamis, 13 Maret 2025.
Kunjungan ini disambut baik oleh Kabid PSLB3 DLHPKPP, Afni Susanti, yang mengungkapkan harapannya agar daurulang.id dan KP-MAIN dapat membantu mengatasi permasalahan sampah. “Kami sangat menyambut dengan senang hati jika daurulang.id dan KP-MAIN mau membantu kami dalam masalah sampah ini,” ujarnya.
12 Kelompok Pengelolaan Bank Sampah Telah Terbentuk
Dedi Junaedi, staf DLHPKPP, menambahkan bahwa saat ini sudah ada 12 kelompok pengelolaan Bank Sampah di Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini menunjukkan adanya upaya dari pemerintah daerah untuk meningkatkan pengelolaan sampah.
Harapan Tindak Lanjut dan Kolaborasi Lebih Lanjut
Darfison mengharapkan adanya tindak lanjut dari pertemuan ini. “Pertemuan selanjutnya bisa juga melalui Zoom Meeting yang diadakan bersama pak Kadis dan staf atau bahkan bersama pak Bupati,” ungkapnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang baik dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Padang Pariaman. Diharapkan, kolaborasi antara pemerintah daerah, penggiat sosial, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Penggiat Desa. Lakukan yang Perlu saja (Prioritas).
Kita Gak perlu memenangkan semua Pertempuran.
Tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.