Home / Opini

Selasa, 8 Oktober 2024 - 11:26 WIB

Penguatan Soft Skill Ibu-Ibu Kopwan Sri Rejeki Melalui Pelatihan Merajut

Asrodin - Penulis

TVDesa – Semarang : Pemberdayaan kelompok perempuan memerlukan dukungan dan kerjasama dari pemerintah, masyarakat, akademisi dan swasta.

Keberadaan akademisi diharapkan mampu merubah mainset peran dan tanggung jawab perempuan dalam kesetaraan gender sehingga memiliki keunggulan sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Berbagai bentuk pemberdayaan perempuan memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing. Bentuk pemberdayaan dapat berupa peningkatan soft skill dan pengetahuan.

Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang sukses menyelenggarakan pelatihan keterampilan merajut bagi pengurus dan anggota Koperasi Wanita Sri Rejeki Kota Semarang sebagai bentuk pemberdayaan dalam aspek ssoft skill(22/08).

Tim terdiri dari Indah Anisykurlillah, Hasan Mukhibad, Mohamad Abdul Azis, dan tiga orang mahasiswa berhasil memotivasi ibu-ibu untuk dapat membuat karya rajutan.

Baca Juga |  BUM Desa Harus Dikelola Dengan Tatakelola yang Baik

Hadir sebagai pemateri merajut yaitu Ibu Pungki, seorang pegiat pemberdayaan ibu-ibu dalam komunitas koperasi sri rejeki. Pada kesempatan itu pula hadir ketua Koperasi Sri Rejeki yang memberikan sambutan dan apresiasi kepada tim pengabdian UNNES dan anggota yang hadir dalam pelatihan merajut.

Hasil pengabdian yaitu pengurus dan anggota dapat menguasi teknik merajut. Kegiatan merajut terdiri dari beberapa teknik yaitu knitting, crocheting, dan waving. Weaving sering kita kenal dengan istilah menenun yaitu teknik mengubah benang menjadi kain.

Teknik crocheting dan knitting merupakan teknik mengaitkan benang dengan menggunakan tangan. Perbedaannya terletak pada alat yang digunakan untuk mengaitkan benang Dimana crocheting menggunakan alat hakpen (hook) sedangkan knitting menggunakan dua jarum knit. Pada pelatihan kali ini diperoleh produk rajutan berupa tas, dompet, dan tempat tisu.

Baca Juga |  Silaturahmi PLD Klaten Dengan Sukoharjo

Kegiatan pendampingan merupakan rangkaian tindak lanjut pelatihan sehingga diketahui peningkatan keterampilan ibu-ibu. Kedepan, hasil rajukan dijual kepada masyarakat umum sehingga mendukung tambahan penghasilan keluarga.

Program pengabdian kepada masyarakat ini berhasil mendapat pendanaan dari Dana DPA Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNNES tahun anggaran 2024.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 28 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Opini

Dominasi Data: Melupakan Realitas demi Laporan yang Rapi

Opini

Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbang): Antara Formalitas dan Harapan yang Terkikis

Opini

Warong Wo Lidya: Pusat Inspirasi Pemberdayaan Desa

Opini

Keripik Ubi Desa Cilembu: Cita Rasa Lokal yang Terkendala Kemasan

Opini

Peran Strategis Pengawas dalam Kemajuan BUM Desa

Opini

Gamifikasi dalam LMS: Meningkatkan Motivasi dan Engagement Aparatur Desa dalam Pelatihan
Ilustrasi by Ketut Subiyanto | Pexels

Opini

Mengenal Lebih Dekat Metode Baca Cepat dan Manfaatnya dalam Pembelajaran Berbasis LMS

Opini

Tantangan dan Solusi Membangun Desa Tertinggal Melalui Pendampingan Desa