Home / Kabar Pusat

Selasa, 28 September 2021 - 20:20 WIB

Pentingnya Data Yang Digunakan Agar Percepatan Kemiskinan Ekstrem Dapat Tepat Sasaran

@ADMIN 2 - Penulis

TV Desa – Jakarta : Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar ikuti rapat percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, Selasa (28/9).

Dalam paparannya, pria yang akrab disapa Gus Menteri ini menekankan pentingnya data yang digunakan agar percepatan kemiskinan ekstrem dapat tepat sasaran.

“Terkait dengan data, karena itu sangat penting. Supaya betul-betul tepat sasaran. Misalnya di Bojonegoro, setelah kita lakukan pemutakhiran data berbasis SDGs desa, yang di mana kita sudah fokus betul pada warga miskin ekstrem di desa,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Kabupaten Bojonegoro, ungkap Gus Menteri, jumlah warga desanya ada 1.035.416 jiwa. Untuk jumlah warga miskin ekstremnya, pihaknya membagi menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah warga miskin ekstrem yang memiliki hampir seluruh kompleksitas multidimensi kemiskinan.

Baca Juga |  Gus Halim Minta Pegawai Kemendesa Tertib Aturan, APBN Digunakan Sesuai Kebutuhan

Yaitu warga miskin ekstrem yang sekaligus miliki ciri lansia, tinggal sendirian, tidak bekerja, difabel, memiliki penyakit kronis/menahun, rumahnya tidak layak huni, tidak memiliki fasilitas air bersih dan sanitasi yang memadai.

“Dengan bahasa lain, ini warga miskin ekstrem yang memang betul-betul tidak bisa diberdayakan, hingga negara wajib hadir untuk kelangsungan hidupnya,” jelas pria yang akrab disapa Gus Halim ini.

Kategori yang kedua, lanjutnya, warga miskin ekstrem yang masih dimungkinkan dapat melakukan aktualisasi diri untuk bertahan hidup.

Yaitu warga miskin ekstrem produktif yang berusia 15-64 tahun, tidak memiliki penyakit menahun dan bukan golongan bukan golongan difabel.

“Nah dari dua profil kemiskinan ekstrem ini atau warga miskin ekstrem ini, di kabupaten Bojonegoro dapat kita laporkan yang warga miskin ekstrem 96.837 jiwa, di mana kategori miskin satu itu 14.059 jiwa, untuk kategori dua, 82.778 jiwa,” ungkapnya.

Baca Juga |  Menteri Desa PDTT Tekankan Posisi Bumdes Sebagai Konsolidator

Kemudian, untuk keluarga miskin ekstrem, ada 36.158 keluarga dan berdomisili di 418 desa dari 419 desa. Artinya, bahwa hanya ada satu desa di kabupaten Bojonegoro yang tidak ada warga miskin ekstrem.

Untuk kategori satu, terdapat di 415 desa, sedangkan kategori dua, terdapat di 417 desa. Artinya, 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro terdapat warga miskin ekstrem.

“Artinya data-data seperti ini memungkinkan untuk ketepatan sasaran seperti yang diharapkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Gus Halim meminta Bupati dan Kepala Daerah untuk melihat akurasi data yang sudah dikumpulkan sendiri oleh desa melalui relawan desa tersebut.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 29 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Daerah

Koperasi desa Merah Putih Resmi Terbentuk di Desa Ilomata

Kabar Pusat

BRI Perkuat Desa Wisata, Targetkan 102 Desa BRILian

Kabar Pusat

Pemerintah Pusat Gelar Kick Off & Sosialisasi Inpres No. 9 Tahun 2025 untuk Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

Kabar Pusat

“SEPAKAT” MENDES Yandri Susanto & MENAG Nasaruddin Umar, 1 Desa 1 Majelis Taklim

Kabar Pusat

Danantara Indonesia: Strategi Baru Pemerintah untuk Optimalkan BUMN dan Perkuat Peran Global

Kabar Pusat

Temu Nasional Pegiat TBM 2025: Haru, Semangat, dan Asa Baru Literasi Indonesia

Kabar Pusat

Pemerintah Janjikan Teknologi 5G untuk 44% Desa di Indonesia

Kabar Pusat

Mendes PDT Yandri Susanto Bahas Program Dana Desa dengan Mendagri Tito Karnavian