TVDesa – Jakarta : Gerakan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak semakin menguat di Indonesia. Hingga April 2024, sebanyak 1.967 desa/kelurahan telah berkomitmen menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Inisiatif yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya para perempuan. Staf Ahli Menteri KemenPPPA sekaligus Plt. Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Rini Handayani, mengungkapkan bahwa DRPPA kini telah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat desa.
“DRPPA bukan sekadar program pemerintah, tetapi sudah menjadi bagian dari aspirasi masyarakat desa,” ujar Rini. “Perempuan dan anak sebagai pihak yang paling merasakan dampak langsung dari kondisi desa, memiliki peran penting dalam menentukan arah pembangunan desa yang lebih inklusif.”
Salah satu kunci keberhasilan program DRPPA adalah peran aktif para istri kepala desa. Mereka didapuk sebagai “Perempuan Perintis DRPPA” yang bertugas untuk mensosialisasikan konsep DRPPA kepada masyarakat dan mendorong terciptanya lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.
“Istri kepala desa memiliki pengaruh yang besar di masyarakat. Mereka menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan desa yang ramah perempuan dan peduli anak,” tambah Rini.
Indikator DRPPA dan Kolaborasi Lintas Sektor
Untuk memastikan keberhasilan program DRPPA, KemenPPPA telah menetapkan 10 indikator yang harus dipenuhi oleh setiap desa. Indikator-indikator tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga ketersediaan fasilitas umum yang ramah anak.
“Indikator DRPPA juga sudah terintegrasi dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa,” jelas Rini. “Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan desa yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek gender dan perlindungan anak.”
Direktur KAPAL Perempuan, Misiyah, mengakui bahwa perjalanan menuju desa ramah perempuan dan peduli anak bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun organisasi masyarakat sipil.
“Kami terus berupaya untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para perempuan perintis DRPPA,” kata Misiyah. “Melalui pelatihan dan pendampingan, kami berharap mereka dapat menjadi agen perubahan di desa masing-masing.”
Team Admin TV Desa News – Jakarta