Home / Profil

Minggu, 12 Mei 2024 - 11:46 WIB

Pesan Moral Agus Sukoco Untuk Kehidupan: Jadilah Tangguh Layaknya Pohon Kang Kokoh

009 Setiyo Haryono - Penulis

MENJADI POHON YANG DITANAM OLEH TUHAN 

oleh: Agus Sukoco 

TV Desa – Purbalingga: Apabila engkau diremehkan, disakiti dan dikhianati sesungguhnya engkau sedang diberi peluang untuk besar. Engkau menjadi punya kesempatan untuk membuktikan bahwa pihak yang menyakitimu itu keliru. Begitulah hukum romantisme sejarah. Selalu harus ada protagonis- antagonis. Diputus cinta oleh pacar itu menyakitkan. Tapi kelak, jika nasibmu membaik dan hidupmu berhasil, mantan pacarmu itulah yang akan menjadi pihak paling menyesal diseluruh jagad.

Diperlukan sakit di masa lalu demi menyempurnakan kemenangan di masa depan, maka menjadi pihak yang terdzalimi itu lebih menguntungkan.
Di dalam kesakitan engkau menjadi berpeluang mendapat rejeki untuk mempraktekan kesabaran. Praktek kesabaran itu bukan musibah.

Kesabaran itu rejeki dan berkah karena dalam sabar itu manusia bersama Tuhan. Engkau menjadi seperti pohon yang menemukan lahan subur untuk tumbuh. Pohon yang ditanam oleh Tuhan. Kalau Tuhan berlaku sebagai penanamnya, maka Tuhan sendiri yang akan membuktikan jika engkau adalah pohon yang bisa berbuah lebat dan lezat.

Alam, dunia dan sejarah memang skenario Tuhan yang romantik dan melankolik. Kalau hari ini engkau adalah pihak yang sedang diputus cinta oleh pacar, maka pada saatnya, Tuhan akan menunjukan engkau sebagai “pohon” yang sudah berbuah kepada mantan pacarmu. Tuhan yang bersemangat memamerkan keadaan dirimu kepada pihak yang pernah menyakiti, merendahkan dan menghinamu. Engkau akan dijadikan fakta kebenaran, bahwa penghinamu itu keliru.

Baca Juga |  Desa Siap Menyongsong 2023

Sabahat Ali Bin Abi Thalib mengatakan, lebih baik jadi orang yang didzalimi dari pada yang mendzalimi. Maka ketika engkau diputus oleh pacar, engkau sedang diberi jalan pembuktian, bahwa pacarmu pada suatu ketika akan menyelasal.

Kalau semua orang menyenangimu dan mendukungmu, maka hidup akan biasa- biasa saja. Cerita kehidupan yang landai adalah ruang hampa yang tanpa pelajaran. Karena pelajaran hidup itu lahir dari sensasi ketika kita menerobos misteri, menyingkap rahasia kegelapan, dan indahnya menunggu semburat cahaya. Ibarat cerita film, harus ada klimak dan anti klimak.

Dalam sejarah, Nabi Musa memerlukan peran kedzaliman Fir’aun. Dan kemudian sejarah menjadi menarik karena ada Mukjizat laut terbelah, pasukan Fir’ aun yang tenggelam, dan Fir’ aun yang merintih- rintih dalam penyesalan.

Ilustrasi: Ketika Nabi Musa Membelah Laut Merah Membawa Umatnya keluar dari Kejaran Tentara Firaun

Nabi Muhammad SAW pernah diusir dengan seribu penghinaan dari kampung halamannya di Mekah. Nabi lalu hijrah ke negeri orang. Di tempat yang baru itu -ibarat pohon- nabi tumbuh dengan gemilang. Delapan tahun kemudian nabi kembali ke kampung halaman dengan segala kemenangannya. Kepulangan yang romantik itu dikenal sebagai “Fathu Makkah”.

Baca Juga |  BUMDES Nanga Kebebu Kabupaten Melawi Menangkap Peluang Usaha dari Budidaya Kelulut

Sekarang kita tinggal memilih, jadi pohon yang ditanam oleh Tuhan, yakni dengan menjadi pihak yang sabar dalam menyikapi problem hidup ,atau menjadi pohon yang dibuang oleh Tuhan karena kita berputus asa dalam menghadapi masalah- masalah hidup.

Seandainya saat ini engkau dalam keadaan pedih, papah dan menderita, yakinilah bahwa itu hanya episode pembuka dari sejarahmu yang baik di masa depan. Bukan soal keyakinan tentang masa depan yang baik itu akan sampai atau tidak. Tapi hidup yang masih memegang harapan adalah hidup yang masih menarik untuk dijalani. Dan hidup yang terasa menarik itu, separuh dari keberhasilan masa depan sudah didapat.

*Agus Sukoco: adalah seorang budayawan asal Purbalingga, ia aktif dalam kegiatan komunitas budaya dan literasi. Ia juga anak ideologis dari Budayawan senior Emha Ainun Najib. Saat ini telah menulis 2 judul buku: Lahir Kembali dan Wasiat Ki Arsantaka

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 119 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Profil

Mantan Rektor Jadi Ketua RT: Desa Mambak Miliki Pemimpin Inspiratif

Profil

Sosialisasi Perlindungan dan Pengelolaan Hutan Negara Perhutani BKPH Sumbermanjing

Profil

Andi Suhandi: Kepala Desa yang Tak Malu Kotor-Kotoran demi Desa

Profil

Miau Baru: Desa Hijau di Tengah Lautan Sawit

Profil

Desa Kurau Barat: Pelopor Blue Economy di Bangka Tengah

Profil

Hutan Jadi Emas: Desa Tambakasri Sukses Kelola Hutan Bersama Perhutani

Profil

Alek Gadang Pauh: Warisan Budaya Minang Bersinar Kembali

Profil

Klinterejo: Desa Maju di Mojokerto dengan Potensi yang Mengesankan