TVDesa – Malang : Desa Ngadas, permata di kaki Gunung Bromo, kini memiliki peta rahasia untuk meningkatkan hasil panen kentang. Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) berhasil merancang peta tentatif yang mengungkap potensi tersembunyi tanah subur di desa ini.
Dengan luas area pertanian mencapai 381 hektar, kentang menjadi primadona bagi masyarakat Ngadas. Namun, untuk memaksimalkan hasil panen, pemahaman mendalam tentang kondisi tanah sangatlah krusial. Melalui program pemetaan lahan yang intensif selama empat hari, tim KKN berhasil mengidentifikasi 59 titik dengan tingkat keasaman tanah yang bervariasi.
“Data yang kami kumpulkan tidak hanya sekadar angka,” ujar Dr. Kurniawan Sigit Wicaksono, dosen pembimbing lapangan. “Data ini akan divisualisasikan dalam peta yang menunjukkan dengan jelas area mana yang paling cocok untuk budidaya kentang. Petani dapat menggunakan peta ini sebagai panduan untuk menentukan jenis pupuk yang tepat dan teknik penanaman yang optimal.”
Keunggulan peta tentatif ini terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan data citra satelit, penggunaan lahan, dan kesuburan tanah. Dengan begitu, petani tidak hanya mengetahui kondisi tanah di lahan mereka, tetapi juga dapat melihat kondisi lahan sekitarnya. “Peta ini seperti peta harta karun yang menunjukkan di mana letak emas tersembunyi di lahan kita,” ungkap Mujianto, Kepala Desa Ngadas.
Namun, peta ini bukanlah akhir dari segalanya. Wahyu Lis Setyaningsih, petugas dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Poncokusumo, menyarankan agar pengukuran pH dilakukan secara berkala untuk memastikan keakuratan data. “Kondisi tanah bisa berubah seiring waktu, terutama dipengaruhi oleh musim hujan dan jenis tanaman yang ditanam,” jelasnya.
Program pemetaan lahan ini tidak hanya bermanfaat bagi petani Ngadas, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami berharap peta ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melakukan hal yang sama,” ungkap salah satu anggota tim KKN.
Team Admin TV Desa News – Jakarta