TV Desa – Mentawai : Pagi itu 10 November 2021, hujan dan angin kencang mewarnai kegiatan Hari Temu Lapangan Petani Desa Goisooinan. Hampir 80 orang peserta sudah hadir dalam Aula pertemuan di Adduru. Para petani yang tergabung dalam Sekolah Lapangan Lumbung Pangan Hidup menjadi penyelenggara penuh kegiatan ini. Bahkan undangan untuk kepala dinas dari OPD terkait di tingkat Kabupaten Kapulauan Mentawai sudah mandiri disiapkan oleh desa.
Sekolah Lapangan di 4 desa di Mentawai merupakan kegiatan program dari Yayasan FIELD Indonesia – Arbeiter Samariter Bund (ASB). Kegiatan ini salah satu upaya untuk memperkuat kapasitas petani menjadi fasilitator warga belajar di desanya. Mereka belajar pertanian ramah lingkungan sebagai salah satu upaya untuk Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.
Sepuluh orang petani berperan aktif mempresetasikan kegiatan belajar yang sudah mereka lakukan dalam Sekolah Lapangan.
“Kalau bisa membuat pupuk sendiri dari bahan alami, buat apa kita membeli” begitu ungkap Bapak Ismael petani desa Goisooinan.
Bapak Ismael mengatakan “ air dari batang pisang, sampah dapur, bisa dimafaatkan menjadi pupuk bagi tanah kita, semua dari alam, kita kembalikan ke alam. Jika yang kita pupukkan ke tanaman adalah bahan alami, maka yang kita tanam adalah bahan alami juga,” begitu sambung Pak Ismael.
Ibu Eni petani perempuan, juga mengungkapkan bahwa bahan alami seperti daun-daunan, juga bisa dimanfaatkan untuk media tanam bagi pembibitan. Ibu Eni mengungkapkan bahwa, cara ini bisa menghemat biaya, bibit bisa langsung ditanam di lahan dengan media tanamnya. Para petani mulai memotivasi warganya dengan melakukan sosialisasi kepada petani lainnya. Kalau bisa menanam sendiri, buat apa membeli, begitu mottonya.
Direktur Eksekutif LP2M-Sumbar
(Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat)
“Mengakarlah, agar pondasimu kuat”
“Mendalamlah, agar kebijaksanaanmu luas”
by : Felmi Yetti