TVDesa – Malang : Aroma khas kopi menguar segar di pagi hari Desa Kucur, Kabupaten Malang. Di kaki Gunung Kawi yang subur, para petani telah turun-temurun menggantungkan hidup pada tanaman kopi. Namun, fluktuasi harga dan rendahnya produktivitas seringkali membuat mereka kesulitan.
Beruntung, sekelompok pemuda desa yang tergabung dalam Republik Tani Mandiri (RTM) melihat potensi besar di balik biji kopi lokal. Mereka bertekad meningkatkan kualitas kopi Desa Kucur agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Dengan dukungan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), para petani RTM mengikuti pelatihan pengolahan kopi secara modern. Pelatihan meliputi berbagai teknik pasca panen, seperti full wash, honey wash, dan natural. Para petani juga diajarkan pentingnya menjaga standar kualitas agar menghasilkan biji kopi specialty yang bernilai tinggi.
Hasilnya sungguh mengagumkan. Biji kopi Desa Kucur kini berhasil meraih grade 1 dengan skor rata-rata di atas 80, sebuah pencapaian yang membanggakan. Cita rasa kopi pun semakin kaya, dengan profil rasa seperti brown sugar, honey, nutty, spicy, dan fruity.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan UKWMS,” ujar Nur Ali, Ketua RTM. “Pelatihan ini telah membuka mata kami akan potensi kopi Desa Kucur. Kami berharap kopi kami bisa menembus pasar internasional dan menjadi kebanggaan masyarakat Malang Raya.”
Keberhasilan petani kopi Desa Kucur menginspirasi banyak pihak. Kolaborasi antara petani, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengembangkan potensi lokal. Kisah mereka membuktikan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, produk lokal dapat bersaing di pasar global.
Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News