Home / Kabar Desa

Selasa, 24 September 2024 - 14:38 WIB

Petani Pepaya di Bumijaya Makin Cerdas Atasi Hama dan Penyakit dengan Pendampingan Unila

Redaksi Jakarta - Penulis

<em>Gapoktan Jaya Makmur, yang berlokasi di Desa Bumijaya, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, merupakan salah satu kelompok tani yang mengelola tanaman padi dan pepaya sebagai komoditi unggulan. (Image courtesy: Unila)</em>

Gapoktan Jaya Makmur, yang berlokasi di Desa Bumijaya, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, merupakan salah satu kelompok tani yang mengelola tanaman padi dan pepaya sebagai komoditi unggulan. (Image courtesy: Unila)

TVDesa – Lampung Selatan : Kelompok Tani Jaya Makmur di Desa Bumijaya, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, kini memiliki harapan baru dalam meningkatkan produktivitas tanaman pepaya. Pasalnya, Universitas Lampung (Unila) melalui Program Pengabdian Masyarakat telah memberikan solusi inovatif untuk mengatasi masalah penyakit bercak cincin yang selama ini menjadi momok bagi para petani.

Penyakit bercak cincin yang disebabkan oleh Papaya ringspot virus (PRSV) telah menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani pepaya di wilayah tersebut. Gejala penyakit ini sangat khas, yaitu daun yang keriting, menguning, dan munculnya bercak melingkar pada buah. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, para ahli dari Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Unila, secara langsung memberikan penyuluhan kepada para petani. Materi penyuluhan yang disampaikan sangat komprehensif, mulai dari pemahaman tentang penyakit bercak cincin, hingga penerapan teknik pengendalian yang ramah lingkungan.

Baca Juga |  Musyawarah Desa Karang Raja: Jembatan Aspirasi Warga Menuju Desa Sejahtera

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan agens hayati Trichoderma. Jamur Trichoderma ini memiliki kemampuan untuk merangsang kekebalan tanaman sehingga lebih tahan terhadap serangan virus. Selain itu, para petani juga diajarkan untuk menanam tanaman refugia di sekitar lahan pepaya. Tanaman refugia berfungsi sebagai habitat bagi musuh alami seperti serangga predator yang dapat memangsa vektor penyakit.

“Dengan menggabungkan penggunaan agens hayati Trichoderma dan penanaman tanaman refugia, diharapkan penyebaran virus bercak cincin dapat terhambat secara efektif,” ujar Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.Si., salah satu dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Baca Juga |  Budidaya Lele di Desa Sijabut Teratai Dapatkan Sentuhan Teknologi Modern

Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Unila tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada para petani, tetapi juga mendorong semangat gotong royong dalam mengatasi masalah pertanian. Hal ini terlihat dari antusiasme para petani dan mahasiswa dalam melakukan penanaman tanaman refugia secara bersama-sama.

Ketua Gapoktan Jaya Makmur, Satiyo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Unila. “Kami berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, kualitas hidup petani di Desa Bumijaya dapat meningkat,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 5 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Mataru Utara: Desa dengan Konsep Pembagian Wilayah yang Tak Biasa

Kabar Desa

Desa Sungai Beringin Maksimalkan Potensi Ekonomi dan Pendidikan

Kabar Desa

Desa Babat, Kabupaten Pali, Deklarasikan Diri sebagai Desa Tangguh Bencana

Kabar Desa

Bukan Menceritakan Cerita ‘Orang’

Kabar Desa

SD Tri Sukses Natar Inisiasi Pengecoran Jalan: Kolaborasi untuk Pendidikan yang Lebih Baik

Kabar Desa

P2WKSS Berdayakan Perempuan di Desa Simpang Kota Medan

Kabar Desa

Desa Wisata Mangrove Angsana Siap Jadi Destinasi Baru di Tanah Bumbu

Kabar Desa

Mahasiswa Unidayan Inovasi Olahan Lokal Cegah Stunting di Desa Mega Bahari