Home / Profil

Minggu, 31 Maret 2024 - 23:50 WIB

PMII Rayon Syariah Purwokerto Inisiasi Pesantren Konstitusi Sebagai Upaya Mengembalikan Jati Diri Indonesia Sebagai Negara Hukum

009 Setiyo Haryono - Penulis

TVDesanews.id – Purbalingga: Indonesia Sebagai Negara Hukum merupakan sebuah konsensus nasional sejak berdirinya sebagai suatu negara, hal itu ditandai dengan lahirnya UUD 1945 sebagai Dasar hukum negara Indonesia, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang BPUPKI. Dimana hukum di Indonesia harus berpijak pada konstitusi primer.

Para santri penuh Hidmat mengikuti rangkaian materi pesantren Konstitusi

Namun pada perjalanannya Konstitusi Indonesia mengalami banyak tantangan dan hambatan , bahkan sampai pada fase memprihatinkan. Terutama pada sistem kekuasaan yang lebih mengedepankan kepentingan kelompok tertentu. Dengan mengubah dan menjadikan konstitusi sebagai alat kekuasaan.

Setyo Haryono SHI sedang memaparkan materi Konsep Dasar Konstitusi kepada para santri program pesantren Konstitusi PMII Rayon Syariah

Hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya program Pesantren Konstitusi yang diinisiasi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah komisariat Walisongo UIN Saefudin Zuhri Purwokerto. Tepatnya pada momen Ramadan 1445 H /2024. Acara ini dilaksanakan pada 27-31 Maret 2024 di sekretariat PMII Rayon Syariah.

Baca Juga |  Desa Digital Ramah Lingkungan untuk Peradaban Masa Depan
Peserta sedang membaca buku-buku tentang konstitusi yang direkomendasikan oleh panitia selama satu jam

Adapun maksud dan tujuan diselenggarakan Pesantren Konstitusi Ini menurut ketua Rayon Syariah Fernanda Allan tidak lain untuk memperkuat pemahaman hukum para kader PMII Rayon Syariah sebagai agen perubahan di masyarakat.

“Pesantren Konstitusi diselenggarakan bertujuan Sebagai Upaya penguatan wacana hukum dan konstitusi bagi para kader PMII khususnya di rayon Syariah. Sehingga diharapkan para santri pesantren Konstitusi Ini mampu memahami tentang tata hukum Indonesia lebih dalam” ungkap Fernanda saat dihubungi TV Desa.

Program ini juga mendapat perhatian dan apresiasi dari para alumni PMII, pasalnya hal ini termasuk program yang langka.

“Sebagai alumni saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PMII Rayon Syariah, yang berani menginisiasi dan melaksanakan pesantren Konstitusi ini, apalagi di tengah upaya pelemahan hukum di Indonesia” terang Setyo Haryono di tengah paparan materi.

Baca Juga |  Mahyeldi Ansharullah : Harus Bersama-sama, Mustahil Sendiri-sendiri

Kurikulum Terstruktur Dan Sistematis 

Hal yang menarik untuk diketahui adalah bahwa Pesantren Konstitusi Ini disusun secara sistematis layaknya program pesantren pada umumnya, terutama pada penyusunan kurikulumnya. Kurikulum dimulai pasca sholat tarawih. Berikut jenis kurikulum yang ada pada Pesantren Konstitusi:

Para santri pesantren Konstitusi berpose bersama setelah mengikuti materi konsep Dasar Konstitusi

Program rutin

Setiap peserta wajib mengikuti keseluruhan kurikulum yang ada yang berupa, sholat isya tadarus Al-Quran, sholat malam, membaca buku tentang konstitusi, dan dzikir. Acara ditutup dengan sahur bersama.

Kurikulum Utama

Adapun kurikulum Utama pesantren Konstitusi ini adalah Diskusi dengan pokok bahasan tentang konstitusi sebagai berikut:

  •  Konsep Dasar Konstitusi dan Konstitusionalisme, disampaikan oleh Setyo Haryono SHI,
  • Sejarah Konstitusi Di Indonesia, disampaikan oleh Roby Pangestu Hari Mulyo, SH, MH 
  • Undang- Undang Dasar 1945, disampaikan oleh syaibamni Izha Ibrahim, SH 
  • Konsep Agraria dan Ekologi dalam Islam, disampaikan oleh Moch. Nadlif Nasrullah SH, MH 
  • Struktur Pemerintahan dan Ketatanegaraan Indonesia, dipaparkan oleh Pujangga Chandra Wijayaning, SH 

Program semacam ini layak untuk dijadikan program unggulan yang perlu dicontoh oleh pihak lain terutama di internal PMII.

(Setyo H)

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 214 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Profil

Klinterejo: Desa Maju di Mojokerto dengan Potensi yang Mengesankan

Profil

Madu Trigona dari Desa Suka Damai: Harapan Manis dari Hutan Konservasi

Profil

Pemuda Lamongan Sukses Transformasi Desa Jadi Wisata Edukasi Unggulan

Profil

Dana Desa Berbuah Manis: Umbul Pelem Jadi Primadona Wisata dan Kesejahteraan Warga

Profil

Dari Desa Miskin Jadi Surga Wisata: Kisah Sukses Desa Wunut

Profil

Petani Tembakau Jember Sukses: Solihin, dari Ladang ke Kursi Kades

Profil

Dari Sepeda Tua ke Rumah Impian: Kisah Inspiratif Penderes Kelapa

Profil

Desa Mejing, Surga Tahu Tempe dengan Regenerasi yang Kuat