TVDesa – Blitar : Posyandu Lansia lingkungan Magersari Kelurahan Tawangsari Kecamatan Garum, kembali sukses menggelar kegiatan rutin bulanannya. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, [12/08/2024], ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para lansia di lingkungan desa tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Posyandu Lansia Magersari tidak hanya sekedar melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para lansia untuk berinteraksi sosial dan mendapatkan dukungan emosional. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah peserta yang hadir setiap bulannya.
“Alhamdulillah, tingkat kehadiran lansia di Posyandu semakin meningkat. Ini menunjukkan bahwa Posyandu Lansia telah menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka,” ujar Susi Sukhaeri, salah satu kader Posyandu Lansia Magersari.
Nilai Lebih Posyandu Lansia Magersari
Selain pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, dan tinggi badan, Posyandu Lansia Magersari juga memberikan pelayanan tambahan seperti pemberian vitamin A untuk anak-anak dan konseling kesehatan.
“Kami juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gizi bagi lansia. Harapannya, para lansia dapat menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Susi.
Apresiasi Masyarakat
Kesuksesan Posyandu Lansia Magersari tidak lepas dari peran serta masyarakat, khususnya para kader yang dengan penuh dedikasi melayani para lansia. Hal ini terlihat dari banyaknya ungkapan terima kasih dan dukungan yang disampaikan oleh masyarakat melalui grup WhatsApp desa.
“Terima kasih kepada ibu-ibu kader yang selalu sabar melayani kami. Semoga selalu sehat dan diberikan keberkahan,” ujar salah seorang peserta Posyandu Lansia.
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.