TV Desa – Sumba Timur : Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) mematok target 70 % peningkatan produksi rumah tangga, 30 % volume penjualan produk pertanian atau kelautan dan 30 % dari Dana Desa atau Alokasi Dana Desa dianggarkan untuk Pembangunan Ekonomi melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi desa/kampung. Hal tersebut disampaikan Ir. Leroy Sammy Uguy, MA, Ph.D Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Transmigrasi Daerah Tertinggal Kemendes PDTT saat tampil sebagai Narasumber pada Kegiatan Start Up Penandatanganan MoU antara Bupati Sumba Timur dengan 20 Pemerintah Desa di Padadita Beach Hotel 20/9/2021 lalu.
Direktur menguraikan, dari sisi Kemitraan pembangunan ekonomi, manargetkan pertama 50 persen kabupaten berpartisipasi termasuk pembiayaan investasi, sasaran dan rencana program. Kedua 60 persen rumah tangga mengadopsi input, teknologi, atau praktik yang lebih baik. Ketiga 80 persen rumah tangga puas dengan relevansi, kualitas, dan aksesibilitas penyuluhan pertanian dan layanan konsultasi yang diberikan oleh sektor publik dan swasta. Keempat 60 persen rumah tangga memiliki akses ke jasa keuangan yang memadai.
Lebih lanjut penggagas TEKAD ini menjelaskan komponen Inovasi, Pembelajaran dan Pengembangan Kebijakan, menargetkan 3 capaian yakni pertama menangkap praktik-praktik inovatif dan mendokumentasikan pencapaian dan model keberhasilan implementasi TEKAD, kedua mobilisasi audiens desa untuk membuka akses online ke pengetahuan dan sumber daya ketiga meningkatkan lingkungan politik dan peraturan dalam mendukung pengembangan ekonomi desa dan memperkuat kapasitas Kementerian Desa.
Prinsipnya ada 3 komponen utama indicator capaian Program TEKAD yakni Komponen Pemberdayaan Ekonomi Desa, Komponen Kemitraan Pembangunan Ekonomi dan Komponen Inovasi, pemblejaran dan pengembangan kebijakan, Ujar Pria rambut putih ini.
Ini merupakan target pemerintah Indonesia bersama IFAD selama 6 Tahun mendatang khususnya sector pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata di wilayah Indonesia Timur sebagai sasaran program TEKAD.
Tranformasi Ekonomi kampung terpadu, kalau lihat dari judul, kita merubah ekonomi desa yang ada di kampung kita, dimulai dari kampung, desa, antar desa, kecamatan, antar kecamaan, kabupaten dan antar kabupaten. Kita MoU artinya kita bersama-sama melakukan transformasi
Pemerintah daerah melalui PMD Propinsi NTT dan PMD Kabupaten Sumba Timur, harus memberikan stimulus sebagai portofolio daerah, semisal bagaimana masyarakat memiliki akses keuangan ke Perbankan dan non perbankan.
Saya tertarik dengan tulisan filosofi “Pahamu Ndummu Nduri atau kesadaran agar hidup lebih baik, dapat juga dimaknai sebagai keterwakilan 30 persen perempuan dalam TEKAD. “semangat Pahamu Nduma Luri, memperbaiki kehidupan, pas banget dengan tekad’” ujarnya
Kita memiliki fasilitator kecamatan dan fasilitator kabupaten dengan spesialisasinya masing-masing, sebentar lagi kita akan rekrut kader desa. Saya berharap Kabupaten Sumba Timur menjadi suatu hal yang berhasil baik.
Ia menegaskan, Pemuda, perempuan dan kaum marginal perlu diorganisir agar semangat membangun desa dapat terwujud.
Sharing Pembelajaran
Program TEKAD perlu mendorong dan melibatkan desa tetangga untuk sharing belajar sehingga akan membawa dampak status Desa berkembang meningkat, Desa tertinggal semakin berkurang, sehingga desa maju lebih banyak. Desa-desa yang akan bekembang itu diharapkan merupakan desa intidan menjadi pusat pembelajaran.
Selain itu harus ada interaksi kerja sama antara desa melalui pengelompokan di tingkat kecamatan dan provinsi. Kita harus mampu fasilitasi dan mencari produk unggulannya apa. Pelatihan-pelatihan akan disiapkan, Kegiatan invovasi dan pembelajaran, sambil bejalan, bisa lintas desa, kecamatan, kabupaten, propinsi bahkan lintas negara.
Tampil sebagai narsumber dalam kegiatan Start Up Program TEKAD di Kabupaten Sumba Timur antara lain Kepala Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu, ST, Kepala Dinas PMD Provinsi NTT Viktorius Manek, S.Sos, M.Si, Sekretaris BAPPEDA Sumba Timur, Ir. Yohanes Gah.
Hadir sebagai peserta dari unsur Pemerintah Desa, Camat, Pimpinan OPD, Pimpinan BUMN/BUMD, TP PKK Kabupaten, TA P3MD, PMC TEKAD, Fasilitator TEKAD, dan Pimpinan LSM.
Penggerak Sumber Daya Desa
Domisili di Waingapu-NTT