TVDesa – Jakarta : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong kepala desa di Indonesia untuk belajar dari praktik terbaik pengelolaan desa di China. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam kunjungan kerja ke China pada 18-28 September 2024, sebanyak 12 kepala desa dari berbagai daerah di Indonesia berkesempatan melihat langsung bagaimana desa-desa di Negeri Tirai Bambu mengelola sumber daya dan mengembangkan perekonomian desa. Kegiatan benchmarking ini merupakan bagian dari upaya Kemendes PDTT untuk meningkatkan kapasitas kepala desa dalam mengelola desa.
Dana Desa untuk Produksi
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kemendes PDTT, Danton Ginting Munthe, berharap kepala desa Indonesia dapat terinspirasi dari praktik-praktik baik di China. “Salah satu pendapatan desa itu adalah dari dana desa, dan contoh baik dari sini (China) bisa diterapkan di desa di Indonesia,” ujarnya.
Danton menekankan pentingnya memanfaatkan dana desa untuk kegiatan produktif seperti yang banyak dilakukan di desa-desa China. Dengan demikian, dana desa tidak hanya digunakan untuk infrastruktur, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa dan membuka peluang usaha baru.
Dukungan Pemerintah dan Pendamping Desa
Pemerintah melalui Kemendes PDTT telah mengalokasikan dana desa yang cukup besar setiap tahunnya. Pada tahun 2024, anggaran dana desa mencapai Rp71 triliun. Selain itu, pemerintah juga menyediakan pendamping desa untuk membantu kepala desa dalam mengelola dana desa secara efektif.
Tenaga ahli Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDTT, Andrey Inkhsan Lubis, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 34.000 pendamping desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Para pendamping ini bertugas memberikan pelatihan, bimbingan, dan dukungan teknis kepada kepala desa.
Peluang Belajar dari China
China memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan desa-desa. Negara ini telah berhasil meningkatkan produktivitas pertanian, mengembangkan industri rumahan, dan menciptakan desa-desa wisata yang menarik.
Melalui kegiatan benchmarking ini, kepala desa Indonesia dapat belajar mengenai:
- Teknologi pertanian modern: China memiliki teknologi pertanian yang maju, termasuk dalam bidang peternakan, perikanan, dan perkebunan.
- Pemasaran hasil pertanian: Kepala desa dapat mempelajari cara memasarkan produk pertanian secara lebih efektif, baik di pasar lokal maupun internasional.
- Pengembangan desa wisata: China memiliki banyak desa wisata yang sukses menarik wisatawan. Kepala desa dapat belajar dari pengalaman desa-desa wisata di China untuk mengembangkan potensi wisata di desanya masing-masing.
- Tata kelola desa yang baik: Kepala desa dapat belajar dari sistem tata kelola desa di China yang efektif dan efisien.
Diharapkan dengan mengikuti kegiatan benchmarking ini, kepala desa Indonesia dapat membawa pulang pengetahuan dan pengalaman baru yang dapat diterapkan di desanya masing-masing. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan percepatan pembangunan desa.
Redaksi TV Desa News adalah akun Team Redaksi di Kantor Pusat TV Desa News