TVDesa – Kab. Semarang : Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, kini semakin hijau berkat inovasi mahasiswa KKN UNNES. Dalam program KKN GIAT 10, mahasiswa memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk organik cair dengan memanfaatkan sampah rumah tangga kepada warga Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, khususnya siswa kejar paket B dan C Cahaya Desa.
“Kami ingin memberikan solusi praktis bagi masyarakat dalam mengelola sampah organik,” ujar Ni’matuzzahroh, salah satu mahasiswa KKN dari Program Studi Ilmu Lingkungan.
Transformasi Sampah Menjadi Emas
Dalam pelatihan ini, mahasiswa mengajarkan cara membuat pupuk organik menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar kita, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan limbah dapur lainnya. Dengan bantuan teknologi EM4 (Effective Microorganisms), proses fermentasi menjadi lebih cepat dan menghasilkan pupuk berkualitas tinggi.
“EM4 ini seperti ‘pesulap’ yang mengubah sampah menjadi pupuk yang kaya nutrisi,” jelas Ni’matuzzahroh.
EM4 (Effective Microorganisms) adalah teknologi berbasis mikroorganisme yang dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik menjadi senyawa yang mudah diserap tanaman. Dengan menggunakan EM4, proses pembuatan pupuk organik menjadi lebih cepat dan hasilnya lebih berkualitas. Selain itu, pupuk ini ramah lingkungan dan aman digunakan untuk pertanian.
“Kami ingin membantu masyarakat Desa Kenteng memanfaatkan sampah rumah tangga secara produktif, sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan,” ujar Ni’matuzzahroh.
Manfaat untuk Lingkungan dan Ekonomi
Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat. Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, sehingga meningkatkan hasil pertanian. Selain itu, sebagian pupuk organik dapat dijual untuk menambah penghasilan.
“Kami sangat senang dengan pelatihan ini. Selain mengurangi sampah, kami juga bisa menghasilkan pupuk untuk tanaman kami,” ungkap salah satu peserta pelatihan. “Selain mudah, prosesnya juga murah dan bermanfaat untuk pertanian kami,” lanjutnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi masyarakat Desa Kenteng dalam mengelola sampah sekaligus meningkatkan ekonomi lokal. Peserta pun berharap agar program serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.
Respon Positif Masyarakat
Antusiasme masyarakat Desa Kenteng sangat tinggi terhadap program ini. Mereka merasa terbantu dengan adanya pelatihan yang sangat bermanfaat dan mudah diterapkan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan,” ujar Kepala Desa Kenteng. “Ini sangat membantu masyarakat dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan.”
Kunci Sukses Program
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat. Dengan semangat gotong royong, mereka berhasil mengubah sampah menjadi berkah.
Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 membuktikan bahwa dengan kreativitas dan semangat kerja sama, potensi lokal dapat dikembangkan menjadi inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Berbagi tulisan, berbagi pengalaman, berbagi ilmu