TVDesa – Ambon : Program dana desa yang digulirkan pemerintah sejak tahun 2014 sebagai upaya membangun dari pinggiran, nyatanya masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu kendala utama adalah minimnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) para kepala desa.
Ketua Umum Badan Komunikasi Nasional Desa Indonesia (BKNDI), Isra Sanaky, mengungkapkan bahwa banyak kepala desa yang belum memiliki kemampuan memadai dalam merencanakan dan mengelola dana desa. “Mereka tidak punya kemampuan untuk melakukan pemetaan perencanaan desa itu sendiri, maupun pengelolaan dana desa itu,” ujarnya.
Kondisi ini, kata Sanaky, diperparah oleh mekanisme pemilihan kepala desa yang seringkali tidak mempertimbangkan aspek kompetensi. “Kepala desa diangkat berdasarkan musyawarah, pemilihan dari warga, sehingga tidak melihat latar belakang pendidikan maupun pengalaman. Siapa yang jadi tokoh disitu, dialah jadi kepala desa,” jelasnya.
Akibatnya, banyak kepala desa yang terjerat kasus korupsi dana desa. Mereka menyalahgunakan dana desa untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Padahal, dana desa merupakan aset negara yang diperuntukkan bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.
“Mereka tidak paham mengelola dana desa itu, sehingga mereka menganggap dana desa itu dana pribadi dan tidak berpikir efeknya lagi,” tegas Sanaky.
Minimnya kapasitas SDM kepala desa ini menjadi ironi di tengah upaya pemerintah untuk memberdayakan desa. Dana desa yang mencapai puluhan triliun rupiah per tahun, seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Untuk mengatasi masalah ini, BKNDI mengusulkan agar pemerintah melakukan pelatihan dan pembekalan secara intensif bagi calon dan kepala desa. Pelatihan tersebut harus mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan pembangunan desa, pengelolaan keuangan, hingga pengawasan dan akuntabilitas.
Selain itu, perlu ada mekanisme seleksi yang lebih ketat dalam pemilihan kepala desa. Calon kepala desa harus memiliki syarat minimal pendidikan dan pengalaman yang relevan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan demikian, diharapkan kualitas pengelolaan dana desa dapat ditingkatkan dan tujuan pembangunan desa dapat tercapai secara efektif.
Activity:
•Reporter •Advocate (Kandidat Notaris PPAT) •Konsultan Pendidikan El-Hikam Consultant Center (Overseas Education Link – ECC Indonesia) •Lecturer
Experience:
•Reporter & News Anchor TVRI •Medical Reps. Eisai Indonesia •HRD Metro Selular Nusantara
***
“Hidup adalah petualangan yang berani atau tidak sama sekali.” – Helen Keller