TV Desa – Ngawi : Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selesai memperbaiki jaringan irigasi Waduk Pondok karena kebocoran pipa irigasi, Pasokan irigasi Waduk Pondok untuk persawahan petani ditambah. Yang semula di buka dengan kapasitas 1.700 liter/detik di tambah menjadi 2.000 liter/detik.(20/09/21).
Waduk Pondok yang terletak di Desa Gandong, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi mengalami kerusakan akibat kebocoran pada pipa saluran irigasi. Hal itu mengakibatkan pasokan air untuk lahan pertanian menjadi tersendat, bahkan sempat ditutup sementara.
Pada kondisi normal, kapasitas air untuk irigasi dibuka 2.200 liter perdetik. Namun, pada musim tanam ketiga tahun ini terpaksa dikurangi mendasar kesepakatan petani yang tergabung dalam Gabungan HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) Pondok Tirto bersama pengelola Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.
Waduk yang diresmikan oleh Menteri Penerangan Harmoko pada tahun 1996 itu memang memiliki peran vital di sektor pertanian. Waduk Pondok digunakan untuk mengairi 3.450 hektar lahan pertanian di 22 desa yang ada di empat kecamatan.
“Sudah ada perbaikan, Irigasi dari Waduk Pondok dibuka dan ditambah menjadi 2.000 liter/detik,” ungkap Nur Ali Mafut, salah satu pengurus HIPPA Tirto Tulodho Desa Brangol.
Menurut keterangan Nur Ali, kesepakatan itu merupakan hasil musyawarah yang dilakukan gabungan HIPPA Pondok Tirto bersama Unit Pengelola Bendungan Waduk Pondok di Balai Pengairan Kedungprahu, Selasa (14/09/2021). Musyawarah juga menyepakati aliran irigasi akan dibuka selama 10 hari hingga 24 September 2021.
Unit Pengelola Bendungan Waduk Pondok bergerak cepat melakukan perbaikan, menambal sementara pipa itu dengan plat baja. Meskipun belum maksimal, perbaikian ini diharapkan dapat membantu petani memenuhi kebutuhan air selama musim tanam ketiga. Dengan demikian produktifitas pertanian masih dapat dipertahankan.
Saat ini, tanaman padi milik petani yang mendapatkan aliran irigasi Waduk Pondok rata-rata berusia 8 minggu. Kebutuhan air berperan sangat penting dan menjadi salah satu kunci keberhasilan peningkatan produksi tanaman padi.
Basuki atau biasa dipanggil Mas Abbas adalah seorang Sekretatis Desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, belajar menjadi penulis tentang Desa agar orang mencintai Desa.