TV Desa -Ciamis : Dalam upaya memperkuat UMKM menyongsong era teknologi digital. Jum’at, 17 September Forum Ketahanan Bangsa (FKB) Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Literasi Keuangan Digital di Hotel Tyara Ciamis.
Selama hampir 2 tahun kita di hadapkan pada wabah Covid 19, dan selama itu pula kita di hadapkan pada masa yang sulit di semua bidang kehidupan. Termasuk dalam bidang ekonomi, hampir semua pelaku ekonomi mengalami dampaknya dan tidak jarang mereka yang mengalami kebangkrutan usaha.
Kondisi ini tentunya menjadikan perhatian bagi semua pihak, karena tidak mungkin hal ini terus berlarut- larut sehingga harus ada pemikiran supaya semua bisa keluar dari masa sulit ini. Hal ini yang kemudian melatarbelakangi jajaran Forum Ketahanan Bangsa ( FKB ) Kabupaten Ciamis yang di motori oleh Mohammad Ijudin, S.pd, M.Pd menyelenggarakan Seminar Nasional bertajukan Literasi Keuangan Dìgital pada Jum’at, 17 September 2021 di Hotel Tyara Ciamis Jawa Barat. Hadir dalam kesempatan tersebut Agun Gunanjar Sudarsa ( Anggota DPR RI Komisi XI) dan Darjana ( Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya).

Dalam sambutannya Ijudin menyampaikan bahwa saat ini kita sudah memasuki di era industri 4.0 yaitu era keempat dalam revolusi industri, dimana memaksa masyarakat dari pola tradisional menuju era yang serba digital.
“Mumculnya wabah covid 19 beberapa tahun ke belakang ini selain membawa dampak negatif, ada sisi positif dari hal tersebut yaitu lahirnya satu kebiasaan baru bahwa masyarakat yaitu mengenal sistem virtual. Pembelajaran secara virtual, transaksi jual beli secara virtual sehingga bukan tidak mungkin ke depan kita sudah tidak memerlukan lagi alat transaksi dalam bentuk uang tapi semua dilaksanakan dengan pola virtual atau digital” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama Agun Gunanjar juga menyampaikan “Bahwa di era revolusi industri ini peranan manusia akan banyak di gantikan dengan robot-robot pintar. Sehingga kita harus mampu memanfaatkan teknologi ini untuk mendorong pribadi manusia menjadi manusia yang mampu menghidupi dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain, manfaatkan handphone yang di miliki sebagai sarana untuk bisnis / usaha karena di era revolusi industri ini semua bisa dilakukan di rumah dengan perantara gadget”

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya (Darjana) dalam materinya mensosialisasikan tentang QRIS (QR Code Indonesia Standar) yaitu sistem transaksi tentang digital terpadu. Darjana menguraikan dalam materinya “kita melakukan transaksi apakah itu jual beli atau transfer cukup dengan scan barcode QRIS tanpa memakai uang tunai, sehingga para UMKM dalam transaksi cukup membawa barcode sebagai alat transaksi keuangannya”.
Dalam simulasi penggunaan QRIS, Agun Gunanjar menyumbangkan sebesar Rp.5.000.000,- kepada Mesjid agung dengan pembayaran scan barqode QRIS Mesjid Agung Ciamis.

Hari ini telah banyak kita temukan kegiatan usaha yang transaksi keuangannya menggunakan pola digital. Dalam hal transportasi kita mengenal Gab dan Gojek, termasuk dalam layanannya jasa pengantaran makanan yang memaksa para pelaku usaha restoran memakai pola transaksi digital.