Home / Kabar Desa

Sabtu, 27 Juli 2024 - 14:39 WIB

Seribu Pincuk Merajut Persatuan di Desa Mandong

@ADMIN 1 - Penulis

(Image courtesy: detik Jateng)

(Image courtesy: detik Jateng)

TVDesa – Klaten : Desa Mandong, sebuah perkampungan di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, baru-baru ini dipenuhi oleh kemeriahan tradisi Grebeg Suro Seribu Pincuk. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti rangkaian acara yang digelar selama beberapa hari, mulai dari bersih desa hingga puncak acara kirab dan pembagian pincuk.

“Ini lebih dari sekadar perayaan,” ujar Heru, Kepala Desa Mandong. “Ini adalah upaya kita untuk melestarikan warisan budaya leluhur dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.”

Tradisi Grebeg Suro Seribu Pincuk memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Mandong. Angka seribu melambangkan harapan akan rezeki yang melimpah, sementara pincuk, wadah makanan dari daun pisang, merepresentasikan kesederhanaan dan kearifan lokal.

“Dulu, pincuk bukan sekadar wadah makanan,” jelas Mbah Suparmi, salah seorang warga yang turut serta dalam acara. “Pincuk adalah simbol penghormatan terhadap makanan dan tanda syukur atas rezeki yang kita terima.”

Baca Juga |  KKNT IPB: Mengubah Resin Jadi Pundi-pundi Ekonomi Desa Tugubandung
Lebih dari Sekadar Makanan

Selama kirab, warga membawa tumpeng yang berisi berbagai jenis hasil bumi. Setelah diarak mengelilingi desa, tumpeng tersebut diperebutkan oleh warga. Selain tumpeng, ribuan pincuk berisi nasi, lauk pauk, dan sayur mayur juga dibagikan secara gratis.

“Saya senang sekali bisa ikut acara ini,” kata Ani, seorang remaja putri. “Selain bisa makan-makan bersama, saya juga jadi tahu banyak tentang tradisi leluhur.”

Acara Grebeg Suro Seribu Pincuk tidak hanya menjadi ajang kumpul-kumpul, tetapi juga menjadi wadah untuk menampilkan berbagai kesenian tradisional. Anak-anak muda berlomba menampilkan tarian dan gamelan, sementara para dalang membawakan lakon wayang kulit.

Baca Juga |  Ratusan Warga Gajah Ikuti Karnaval Peringati HUT RI Ke-78

“Kami ingin anak-anak muda tetap mencintai budaya sendiri,” kata Heru. “Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa warisan budaya kita tetap lestari.”

Dampak Positif bagi Desa

Tradisi Grebeg Suro Seribu Pincuk tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian desa. Berbagai UMKM lokal turut serta dalam acara ini, menjual produk-produk kerajinan tangan dan makanan khas.

“Acara ini sangat membantu kami para pelaku UMKM,” ujar Bu Parmi, pemilik warung makan. “Penjualan kami meningkat pesat saat ada acara seperti ini.”

 

 

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 11 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Donat Manis Jadi Jembatan Ekonomi Ibu-ibu Kampung di Deiyai

Kabar Desa

Musyawarah Desa di Kambuno Bahas Tiga Agenda Penting untuk 2024 dan 2025

Kabar Desa

Desa Bincau Gencarkan Pengamanan Aset Desa

Kabar Desa

Desa Mekar Sari Luncurkan Program Lubuk Larangan untuk Lestarikan Sungai Bina Marga

Kabar Desa

Satar Tesem, Desa di Manggarai Timur Sukses Atasi Stunting dengan Pendekatan Holistik

Kabar Desa

Posyandu Jiwa Sumber Waras: Langkah Nyata Peduli Kesehatan Mental

Kabar Desa

Babinsa Bengkayang Awasi Langsung Pembangunan Desa, Dana Desa Amankah?

Kabar Desa

Karangpelem Rayakan Ultah ke-103, Bongkar Sejarah Keren Lewat Kirab Budaya!