TV Desa – Fakfak : Kunjungan Kedutaan Besar Inggris di Kabupaten Fakfak membahas keberlangsungan program Ekonomi hijau yang akan berakhir tahun 2022. Kunjungan tersebut di bahas dalam forum rapat bersama Kedutaan Besar Inggris, DPMK, Green Economic Growth, TEKAD, pembeli pala, dan P3MD. Fakfak, Papua Barat (30/06/2022).
Kedubes Inggris menyampaikan “Program Ekonomi Hijau akan segera berakhir, harapan nya ketika program berakhir, akan ada yang melanjutkan baik dari TEKAD, maupun P3MD. Hal ini karena bantuan alat Cold Dryer / pengering pala akan segera datang untuk diberikan kepada masyarakat.” Sistem pemberian tersebut melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) dengan cara pinjam.”

Selain itu, Ekonomi Hijau Bapak Mustafril memaparkan hasil survey di lapangan selama dua minggu. Beliau menyampaikan ada beberapa kampung yang layak dan tidak, karena harus sesuai dengan kriteria dan syarat yang ada. Beberapa kriteria yang dinilai yaitu adanya BUMKam, dukungan dari pemerintah kampung dan masyarakat, adanya lahan milik kampung minimal 6 x 8 meter, adanya aliran listrik. Selain itu, mereka mengisi kuesioner dari Ekonomi hijau, dan keadministrasian BUMKam. Berdasarkan penilaian tersebut, mereka mendapatkan sedikit kampung yang memenuhi kriteria tersebut.
Pihak pembeli pala juga menyampaikan saat ini proses pembelian pala masih melalui sortir, ambil yang berkualitas. Sehingga muncul ide pengadaan alat Cold Dryer yang lebih efektif dan efisien, agar tidak perlu sortir secara manual. Kebutuhan ekspor minimal 200 ton pala ketok kurang lebih 100 kontainer setiap bulan nya, dan 30 ton bunga pala per bulan. Kebutuhan ekspor yang tinggi memerlukan kerja sama semua pihak, baik dari pemerintah daerah, TEKAD, dan P3MD. Kerjasama tersebut untuk menyebarkan informasi serta mengawal masyarakat petani pala agar proses penjualan pala ke BUMDes yang sudah mendapatkan bantuan alat Cold Dryer. BUMDes menjual ke pihak Offtaker yang menjadi kesepakatan bersama.


Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Fakfak Papua Barat