TV Desa – Sumba Timur : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai salahsatu lembaga penggerak perekonomian desa, saat ini masih membutuhkan perhatian lebih, agar benar-benar dapat menjadi penggerak sesungguhnya. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT Viktor Manek, S.Sos, M.Si ketika menjadi narasumber dalam acara Start Up Kabupaten pendandatanganan MoU Program TEKAD di Padadita Beach Hotel Waingapu, Senin, 20/9/2021 lalu.
Kadis menjelaskan, kita perlu segera bangun Sumber Daya Manusia BUMDes melalui Sekolah Manajemen Cerdas BUMDes NTT (SMART), kurikulumnya sudah disiapkan, kita akan kerjasama dengan salahsatu universitas. Setelah lulus, bisa menjadi salahsatu syarat untuk menjadi pengurus BUMDes, ujarnya.
Mantan Penjabat Bupati Malaka ini menguraikan, secara akumulatif Provinsi NTT sudah memiliki 1.326 BUMDes, unit usaha yang dijalankan mencakup usaha perdagangan 537, usaha wisata 112, usaha jasa 399, usaha peternakan 26, usaha perikanan 20, usaha pertanian 81, dan unit usaha simpan pinjam 151 unit.
Usaha BUMDes kebanyakan buka kios, sewa tenda, simpan pinjam. Kita harus membenahi kelembagaan dan SDMnya, agar kreatif dan produktif. Mendirikan BUMDes gampang, mudah, tinggal bahas dimusyawarah desa langsung dapat modal. Namun tantangan kita mewujudkan BUMDes yang ideal adalah kualitas produk, kuantitas produk, keberlanjutan produk dan pasar/digitalisasi.
Kadis menegaskan, kita harus SEREMPAK, Sinkronisasi dan Eksplorasi Potensi Desa-BUMDes-Pariwisata-Koperasi melalui gerakan digitalisasi yang kuat, sehingga terbangun infrastruktur dan jejaring BUMDes. Harapanya mampu menghasilkan mobile app dan Dashboard Web Portal.
Karena itu kita perlu lakukan revitalisasi BUMDes/BUMDesma dengan melakukan review tahapan pendirian BUMDes melalui konsensus desa, analisa kelayaan usaha (AKU), business plan. Hal ini, kapasitas BUMDes menjadi utama, terutama tata kelola dan pemberdayaan, tegasnya.
Kontribusi Program TEKAD
Pada kesempatan yang sama, Viktor Manek, mantan Ketua Senat Mahasiswa UNWIRA Kupang ini menjelaskan, di NTT program TEKAD sudah memiliki sejumlah sumber daya, seperti platform koordinasi tingkat propinsi dan kabupaten, provincial management concultant, fasilitator kabupaten dan fasilitator kecamatan.
Hingga saat ini, 60 Desa di NTT sudah melakukan start up penandatanganan MoU dengan 3 Bupati. Dimana fasilitator kita sedang bekerja ekstra, diantaranya Koordintaor Kabupaten 3 orang, Fasilitator Kabupaten 12 orang dan Fasilitator Kecamatan 24 orang dengan spesialisasinya masing-masing. Tidak hanya itu, ada 60 orang kader desa yang akan bertugas khusus di desa sasaran program TEKAD, yang saat ini sedang dalam tahapan rekruitmen melalui mekanisme musyawarah desa.
Viktor berharap agar pemilihan Kader Desa di MUSDES bisa menghasilkan Kader yang handal, komitmen dan pekerja keras sesuai arahan Bapak Bupati Sumba Timur, Ujar Viktor dihadapan Peserta Start Up dari Pemerintah Desa, Camat, Pimpinan OPD, dan tamu undangan lainnya.(*)
Penggerak Sumber Daya Desa
Domisili di Waingapu-NTT