Home / Kabar Pusat

Rabu, 29 September 2021 - 18:32 WIB

Smart Farming 4.0, Peralihan Cara Bertani Konvensional ke Pertanian Digital

Ali Akbar - Penulis

TV Desa – Padang Pariaman : Dalam pengembangan teknologi, manusia menjadi pertimbangan utama. Pengembangan suatu sistem harus mempunyai tujuan untuk kesejahteraan manusia. Smart Farming 4.0 menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan produksi pertanian.

Hal di atas terungkap dalam acara Webinar Nasional Episode 121, bertemakan “Peran Smart Farming 4.0 dalam Pembangunan Pertanian yang Maju, Mandiri & Modern.” Diselenggarakan atas kerjasama antara Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI dengan ISWI – Ikatan Sarjana Wanita Indonesia, pada hari Rabu, 29/09/2021, dimulai sejak pukul 09.00 – 12.00 WIB.

Dr. Ir. Suwandi, Msi. – Dirjen Tanaman Pangan sebagai Keynote Speech, Opening speech sekaligus pembukaan acara Webinar Nasional Episode 121 oleh Ketum ISWI – Retno Sri Endah Lestari.

Narasumber yang hadir, Arif Satria – Rektor IPB, Panut Mulyono – Rektor UGM, Rudolf Wirawan – Founder dan CEO of Wirasoft Pty Ltd, Owner Kampung IT pertama di Indonesia ada di Kediri dan Tri Murni Soedyartomo – Ketum Wanita Nuklir Indonesia. Sedangkan Nonon Sarimanon bertindak sebagai Moderator.

Baca Juga |  Tana Tidung Maju dengan Data: Program Desa Cantik dan Satu Data Indonesia

Retno Sri Endah Lestari menjelaskan bahwa Smart Farming 4.0 adalah Teknologi Cerdas yang diterapkan oleh Kementan RI juga Kemendes PDTT. Bertujuan merubah pertanian konvensional menjadi modern dengan pemanfaatan Teknologi Digital.

Apa itu Pertanian 4.0?

Panut Mulyono menguraikan aplikasi Pertanian 4.0 menjadi solusi ditengah menurunnya minat kaum milenial dalam bertani. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa, “Pertanian 4.0 merupakan teknologi pertanian masa depan, merubah kebiasaan lama diganti dengan menerapkan teknologi digital, memiliki ketepatan perhitungan dalam setiap proses pertanian.”

“Kelebihan penerapan Smart Farming 4.0 pada Agriculture & Food Supply Chain adalah data-data yang masuk sejak awal panen (misal: kopi), pemrosesan, distributor, retailler dan sampai ke tangan konsumen dapat dideteksi/ traceable,” ungkap Rudolf Wirawan.

Baca Juga |  Desa Pendem Targetkan Panen Padi 3 Kali Setahun, Kota Batu Dukung Penuh

Arif Satria menerangkan bagaimana Mindset dan Skill Set menjadi syarat untuk maju. “Growth mindset, menjadi pembelajar, miliki 5C (Communication, Collaboration, Creativity, Critical Thinking dan Complex problem solving), miliki New Literacy (Literasi data, literasi teknologi, literasi media dan literasi manusia), miliki kreatifitas dan inovator,” pungkasnya.

Tri Murni Soedyartomo menceritakan keunggulan Iradiator Gama, diantaranya bermanfaat untuk: Iradiasi bibit unggul, iradiasi hasil laut, iradiasi buah-buahan, iradiasi bumbu-bumbu dan juga iradiasi siap santap.

“Solusi untuk teknologi ramah lingkungan adalah pemanfaatan teknologi nuklir sebagai teknologi baru dan terbarukan,” Tri Murni Soedyartomo mengakhiri.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 184 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Pusat

Mendes PDT Yandri Susanto Bahas Program Dana Desa dengan Mendagri Tito Karnavian

Kabar Pusat

Program Makan Bergizi Gratis: Peluang Emas Bagi BUMDes dan Solusi Stunting

Kabar Pusat

Kepala Desa Sampaikan Aspirasi Terkait Kemiskinan di Istana, Dorong Program Satu Desa Satu Industri

Kabar Pusat

Kemenko PMK Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Perempuan di Desa

Kabar Pusat

Kemendes PDTT Dorong BUMDes dan Koperasi Siap Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis

Kabar Pusat

Mentan Amran Desak Percepatan Penyaluran Pupuk Subsidi, Ancam Copot Manajer yang Menghambat

Kabar Pusat

Pemerintah Ajak Desa Aktif Tanggulangi Perubahan Iklim

Kabar Pusat

Kemendagri Luncurkan LMS Pamong Desa untuk Tingkatkan Kapasitas Aparatur Desa