TVDesa – Kulon Progo: Stunting, masalah serius yang bikin pertumbuhan anak terhambat, jadi perhatian serius di Kulon Progo. Empat desa di Kapanewon Temon, yaitu Janten, Kebonrejo, Sindutan, dan Palihan, jadi fokus utama untuk mengatasi masalah ini.
Menurut Aris Nurkholis, tenaga ahli dari Kabupaten Kulon Progo, pemilihan keempat desa ini bukan cuma karena banyak anak stuntingnya, tapi juga karena beberapa faktor lain. Masalahnya bukan cuma kurang gizi, tapi juga pola asuh yang kurang tepat, kemiskinan, dan kebiasaan merokok orang tua.
Agus Hidayat, Panewu Temon, menjelaskan kalau ada dua cara utama untuk mengatasi stunting: pertama, dengan memperbaiki lingkungan sekitar, seperti akses ke makanan sehat, sanitasi yang bersih, dan pemberdayaan perempuan. Kedua, dengan memberikan perhatian khusus pada anak-anak, seperti memastikan mereka mendapat makanan bergizi dan tumbuh kembangnya dipantau dengan baik.
Dokter Gigi Viera Juniver Thenu, Kepala Puskesmas Temon 2, menambahkan kalau di tahun 2020, 12,5% anak balita di Kapanewon Temon mengalami stunting. Meskipun angka ini cukup bagus, tapi masih ada empat desa yang perlu perhatian lebih.
Sayangnya, pandemi COVID-19 bikin upaya mengatasi stunting jadi lebih sulit. Banyak kegiatan yang harus dihentikan sementara. Tapi, pemerintah dan masyarakat terus berupaya untuk mengatasi masalah ini.
Acara rembuk stunting yang diadakan di Kapanewon Temon ini jadi langkah penting untuk menyatukan kekuatan semua pihak. Harapannya, dengan kerja sama yang baik, masalah stunting di Kulon Progo bisa segera teratasi.”
Pegiat Desa | Aktivis Desa | Pegiat BUM Desa | Pegiat Desa Inklusi | Pegiat UMKM| Pegiat Stunting| Pegiat Masyarakat| Pegiat Religion| Pegiat Charity