TVDesa – Kutai Kartanegara : Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, berhasil mengubah lahan bekas tambang menjadi ladang jagung yang produktif. Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi contoh nyata pengelolaan lingkungan pasca tambang yang berkelanjutan.
Kepala Desa Embalut, Yahya Basri Markusin, mengungkapkan bahwa lahan bekas tambang seluas 200 hektare kini telah disulap menjadi lahan pertanian jagung yang subur. “Meskipun menghadapi tantangan seperti musim kemarau, produksi jagung kami terus meningkat,” ujar Yahya.
Untuk meningkatkan hasil panen, Pemerintah Desa Embalut telah memesan bibit jagung unggul yang mampu menghasilkan empat hingga lima tongkol dalam satu pohon. Bibit unggul ini akan segera didistribusikan kepada para petani. “Kami berharap dengan bibit unggul ini, produksi jagung kami bisa semakin meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani,” tambah Yahya.
Upaya Pemerintah Desa Embalut dalam mengelola lahan bekas tambang ini sejalan dengan program Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang mendorong pengembangan pertanian di wilayahnya. Bupati Edi Damansyah mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Desa Embalut. “Ini adalah contoh nyata bagaimana kita bisa mengubah lahan yang tidak produktif menjadi lahan yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Bupati Edi Damansyah.
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.