TVDesa – Padang : Sumatera Barat berhasil membuktikan diri sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia. Prestasi gemilang ini tak lepas dari perhatian serius pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya air, khususnya irigasi. Dengan investasi besar pada infrastruktur pertanian, Sumbar berhasil meningkatkan produktivitas padi dan memperkuat ketahanan pangan.
Siapa sangka, di tengah tantangan global, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil meraih peringkat ke-5 nasional dalam bidang ketahanan pangan. Prestasi membanggakan ini tak lepas dari kesungguhan Pemerintah Provinsi Sumbar di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy dalam mewujudkan program unggulan “Sumbar Berkeadilan”.
Salah satu fokus utama program ini adalah peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian, terutama irigasi. Dengan menjaga 65.007 hektar Daerah Irigasi (DI), Sumbar berhasil meningkatkan produksi padi hingga mencapai 1,482,468 ton Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun 2023.
Irigasi: Kunci Keberhasilan
Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa irigasi merupakan kunci utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan ketersediaan air yang terjamin, lahan pertanian menjadi lebih produktif dan petani dapat melakukan budidaya secara optimal.
“Pemeliharaan jaringan irigasi yang rutin kita lakukan sejak empat tahun terakhir telah membuahkan hasil yang sangat signifikan,” ujar Gubernur Mahyeldi, di Padang, Jum’at, (13/9/2024.
Investasi Besar untuk Pertanian
Untuk mendukung sektor pertanian, Pemerintah Provinsi Sumbar konsisten mengalokasikan 10% APBD. Dana ini digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari pemeliharaan jaringan irigasi, pembangunan infrastruktur pertanian, hingga pengembangan teknologi pertanian.
Meskipun anggaran mengalami fluktuasi setiap tahun, namun komitmen pemerintah untuk menjaga keberlangsungan sektor pertanian tidak pernah luntur. Buktinya, indeks kinerja irigasi Sumbar terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tantangan dan Solusi
Namun, Sumbar juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti kerusakan jaringan irigasi akibat bencana alam. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan dan rehabilitasi infrastruktur yang rusak. Selain itu, pemerintah juga berupaya mencari sumber pendanaan tambahan dari pemerintah pusat untuk mempercepat proses perbaikan.
Keberhasilan Sumbar dalam meningkatkan produksi padi membuktikan bahwa dengan pengelolaan sumber daya yang baik, kita dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih kuat. Irigasi sebagai salah satu faktor kunci dalam pertanian, harus terus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat.
Dengan dukungan semua pihak, Sumbar diharapkan dapat mempertahankan posisinya sebagai lumbung padi nasional dan terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.