TVDesa – Padang : Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus berkomitmen dalam menjaga ketahanan pangan daerah dengan memperkuat infrastruktur irigasi. Sebagai salah satu lumbung padi nasional, Sumbar menyadari pentingnya ketersediaan air yang memadai untuk mendukung produktivitas pertanian.
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDA-BK) Sumbar telah berhasil meningkatkan kinerja irigasi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini berkat upaya intensif dalam pemeliharaan 65 Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan provinsi.
“Indeks kinerja irigasi Sumbar terus meningkat. Pada tahun 2024, kita mencapai angka 72,11 persen, naik signifikan dibandingkan tahun 2020,” ungkap Plt Kepala Dinas SDA-BK Sumbar, Ardiyansyah.
Fokus pada Pemeliharaan dan Pengembangan
Pemprov Sumbar telah mengalokasikan ratusan miliar rupiah untuk pemeliharaan jaringan irigasi. Anggaran ini digunakan untuk memperbaiki saluran irigasi, membersihkan bendungan, dan mengganti komponen yang rusak.
“Kita mengikuti pedoman Kementerian PUPR dalam melakukan pemeliharaan irigasi. Tujuannya adalah untuk menjaga kondisi irigasi agar tetap optimal,” tambah Ardiyansyah.
Antisipasi Kenaikan Kewenangan dan Dampak Bencana
Menjelang tahun 2025, kewenangan pengelolaan irigasi di Sumbar akan semakin luas. Pemerintah provinsi akan mengelola lebih banyak jaringan irigasi yang sebelumnya berada di bawah kabupaten/kota.
“Dengan adanya penambahan kewenangan ini, kita akan meningkatkan anggaran pemeliharaan irigasi. Gubernur Mahyeldi sangat mendukung upaya kita untuk menjaga ketersediaan air bagi petani,” ujar Ardiyansyah.
Sayangnya, sejumlah jaringan irigasi dan bendungan di Sumbar mengalami kerusakan akibat bencana alam beberapa waktu lalu. Dinas SDA-BK Sumbar telah melakukan penanganan darurat dan mengusulkan bantuan dana siap pakai dari BNPB untuk perbaikan lebih lanjut.
“Kita berharap perbaikan irigasi yang rusak dapat segera dilakukan agar petani dapat kembali bercocok tanam dengan normal,” pungkas Ardiyansyah.