Home / Kabar Desa

Minggu, 19 Januari 2025 - 11:19 WIB

Tak Kunjung Turun Hujan, Masyarakat Desa Kletek lakukan Ritual hasai kdor, hidupkan warisan Leluhur

Briafaby - Penulis

Ambil di lakosi

Ambil di lakosi

TVDesa – Malaka :  Yakin akan kemurahan Tuhan secara adat dan kebaikan alam semesta bagi kehidupannya, Pemerintah desa kletek bersama pemangku adat, tokoh pemuda serta masyarakat pada delapan suku di wilayah desa kletek melakukan ritual hasai kdoor (red, bersih diri) guna memohon turunnya hujan ketika cuaca alam tidak bersahabat di wilayah desa kletek kabupaten Malaka hari-hari ini, Sabtu 18/01/2025.

Ritual tersebut mempunyai nilai budaya warisan moyang dan leluhur sejak 2025 tahun yang lalu, yang dimana mengajarkan masyarakat desa kletek untuk berinteraksi dengan alam semesta yang di yakini akan memberikan mamfaat bagi kehidupan masyarakat sekitar.

Kegiatan ritual ini memiliki tata cara yang harus di patuhi seperti tahapan pengumpulan alat-alat dapur seperti tempanyan, bakul dan nyiru yang telah usang. Lalu kemudian alat-alat tersebut di bawakan ke tempat atau mespah persembahan yang pikul oleh para pemuda dan di iringi masyarakat desa kletek.

Persiapan masyarakat menuju tempat Ritual hasai Kdor, titik pengumpulan alat rumah tangga yang usang.

Ketika tiba di tempat persembahan (Rai lulik), semua alat-alat tersebut di simpan dan di susun berupa Piramida, kemudian di kelilingi oleh masyarakat sambil melihat pemangku adat dari perwakilan suku-suku melakukan prosesi permohonan atau doa turun hujan.

Seekor ayam jantan putih yang di sembli hidup-hidup dengan cara menusuk sebatang kayu melalui anus hingga tembus mulut ayam, sebagai simbol penyampaian harapan dan doa kepada alam semesta dan Tuhan secara adat masyarakat desa Kletek untuk mendatangkan hujan

Setelah prosesi bacaan doa dan harapan, masyarakat yang hadir dalam ritual tersebut di arahkan untuk memperoleh berkat pembersihan diri melalui simbol darah ayam jantan putih yang di sembeli kepada alam semesta dan Tuhan secara adat.

Baca Juga |  Pemenang Lomba Desa Pasuruan Akui Operasional Lomba Cukup Besar

Kemudian, masyarakat yang hadir masing-masing bergegas pulang ke titik awal prosesi ritual berlangsung, untuk menyampaikan informasi kepada leluhur dengan simbol memberikan sentuhan jari tangan pada rumah adat bahwa, mereka telah di bersihkan oleh alam dan Tuhan secara adat, lalu masing-masing mereka kembali ke rumah dengan tertib.

Setiap peserta ritual bergiliran mencelupkan jari tangan ke dalam wadah berisi darah ayam yang di sembli

Frans Seran selaku fukun mamulak di sela-sela persiapan ritual mengatakan bahwa, selama ini kurang lebih dua bulan belum turun hujan. Sehingga hari ini kita beberapa suku melakukan ritual pembersihan diri (hasai kdor). Lalu setelah ini dua tiga hari kita akan lakukan ritual tama tasi(masuk laut) untuk meminta hujan segera turun di sekitaran wilayah desa kletek yang selama ini tak kunjung turun hujan yang berdampak pada hasil pertanian dan perkebunan masyarakat desa kletek.

“Kita akan ke laut melalui Uma bot tasi untuk minta dukungan kekuatan dan kita akan semblihkan seekor babi jantan hitam, untuk minta hujan turun,” pungkasnya.

Sementara itu seusai ritual, kepala desa Kletek Herimus Leki Berek kepada Tv Desa menjelaskan bahwa, ritual hasai kdor (red, pembersihan diri ) masyarakat beberapa suku yang bernaung di bawah rumah besar ferik katuas-lo’o mamulak di wilayah desa kletek, sejatinya di lakukan setahun sekali. Namun karna faktor cuaca yang tak tentu sehingga kami dari pemerintah desa bersama pemangku adat seperti dato dari delapan suku bersepakat melakukan ritual tersebut untuk bisa mendatangkan hujan.

“Giat-giat ritual seperti tadi sebenarnya sudah dilakukan sejak nenek moyang kita. dan kami dari pemerintah desa mensuport lewat dana desa untuk menghidupkan kembali ritual-ritual seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga |  Musyawarah Desa Kampale Susun RKPDes 2025, Prioritaskan Pembangunan Berbasis Masyarakat

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, seharusnya apa yang sudah kita lakukan melalui ritual tersebut yakin dan percaya bahwa pasti alam langsung merespon dengan turunnya hujan. Namun demikian hal tersebut tidak terjadi karena beberapa faktor di internal suku-suku yang melakukan ritual tersebut, sehingga ini menjadi evaluasi dan akan di benahi, tuturnya.

“Kenapa ritual tadi kita pake simbol ayam, dan kenapa harus di angkat ke atas, tujuannya agar Tuhan secara adat akan dengar kelu kesa kita,” pungkasnya.

Herimus lebih lanjut menjelaskan bahwa, pemerintah itu adalah pemilik segalanya sebab baik dari sisi agama maupun adat semunya di bawah naungan pemerintah. Oleh karena itu kami mengimbau kepada tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat untuk sama-sama kita hidupkan tradisi ritual seperti ini.

“Terkait anggaran, saya sudah tetapkan di APB-des. untuk tama tasi lima juta, untuk So’e isinkdor lima juta. Jadi semua sepuluh juta dari Dana desa untuk item ritual seperti tadi dan tama tasi satu ekor babi juga sirih pinang untuk sesajian,” tandasnya

Dirinyapun berharap agar kedepannya masyarakat desa kletek yang hari ini belum sempatkan diri hadir dalam ritua tersebut terkhusus pemuda sebagai generasi penerus desa kletek, untuk bersama-sama menghidupkan budaya warisan leluhur desa ketek yang selama ini jarang di lakukan seperti hari ini di lakukan.

Ia pun menambahkan bahwa selain giat ritual hari ini, juga ada ritual-ritual lain seperti berkat Vini (red, bibit) yang di lakukan di kebun, juga ritual hamis (red, berkat hasil panen) yang akan kita lakukan kembali di tahun ini dan setiap tahun, imbuhnya.

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 30 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Desa Kaliwining Tingkatkan Kapasitas Perangkat Desa untuk Kelola Dana Desa Lebih Efektif

Kabar Desa

Perangkat Desa Cintaratu Dilantik, DPMD Tekankan Amanah dan Profesionalisme

Kabar Desa

Desa Kelarik Barat, Pulau Seluan, Gelar Musrenbangdes untuk Anggaran 2026

Kabar Desa

Posyandu Teratai 78 Desa Paseban Sukses Gelar Pemeriksaan Kesehatan

Kabar Desa

Posyandu Teratai 72 Sukses Gelar Kegiatan Ukur dan Timbang

Kabar Desa

BUMDes Bumi Merdesa Dilantik, Harapkan Dongkrak Ekonomi Desa Sodong Basari

Kabar Desa

Banjir di PALI, Solidaritas Warga dan Pemerintah Tangani Situasi

Kabar Desa

Inovasi Petani Tapin: Tanam Cabai Apung Hadapi Musim Hujan