Home / Kabar Desa

Rabu, 8 September 2021 - 23:43 WIB

Terpesona Talas Beneng, Kades Ngadikerso Ajak Masyarakatnya Menanan

Ahmad Ghufron, ST. - Penulis

TV Desa – Semarang: Talas Beneng kini tengah naik daun. Mulai dari umbi, daun, hingga pelepahnya bisa menjadi pundi-pundi uang. Dan, pasar luar negeri pun siap menampung semua produksi dengan harga cukup menggiurkan.

Kristiyono, Kepala Desa Ngadikerso Kecamatan Sumowono Kabupaten semarang, melihat potensi ekonomi dari budidaya talas beneng yang dapat dijadikan sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Desa Ngadikerso.

Kristiyono Menyampaikan, tanaman umbi dengan nama latin Xanthosoma undipes ini hampir seluruh bagian dari tanaman ini bisa menghasilkan uang. Daun saja dibandrol dengan harga 2 (dua) sampai 3 (tiga) dollar perkilo daun kering. Setara dengan Rp. 28.000 sampai dengan Rp. 42.000 per kg (kurs Rp. 14.000 / 1 USD). Ia berharap daun talas dapat menjadi salah satu komoditi yang dapat ditanam di tanah – tanah tidak produktif di Desa Ngadikerso.

“karena budidayanya sangat mudah, Saya sengaja memberi contoh kepada masyarakat dengan mengawali menanam, dengan begitu diharapkan para petani dapat terketuk dan bergerak bersama mendukung ketersediaan daun talas dari Desa Ngadikerso  dan tentu ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat,” kata Kristiyono, Rabu (8/9).

Baca Juga |  Bupati Pati Lantik Pj Kades Bumimulyo

Tak hanya hitung hitungan di atas kertas, Kristiyono sendiri sudah merasakan hasilnya. Bermula sekitar empat bulan lalu saat ia mencoba menanam talas beneng, di atas lahan seluas tiga hektar. “Sekarang hasil panennya mencapai 2,5 kuintal (250 kg-red) daun basah,” ujar Kristiyono.

Panen Perdana Talas Neneng di Desa Ngadikerso

“daun basah ini kita bawa kepengepul untuk dikeringkan dengan oven, 10 kg daun basah akan menyusut menjadi 1kg daun kering, karena jika dijual basah perkilogram hanya seribu rupiah.” jelasnya.

Di Kabupaten Semarang ia sudah memiliki eksportir pengepul tetap yang menampung hasil dari talas beneng ini. Eksportir itu mengolah daun menjadi bahan setengah jadi, kemudian di ekspor.

Baca Juga |  Pelatihan Digitalisasi Majukan Desa Wisata Padang Pariaman

“Budidaya tanaman talas beneng ada dua manfaat keuntungannya disamping daun yang bisa di jual dengan harga yang bagus, umbinya juga bisa di jual dengan harga yang sangat lumayan tinggi, harapanya saya tidak hanya di ngadikerso saja, tapi di desa lain di Kecamatan Sumowono ikut mengembangkannya” tegasnya.

“Hampir tidak ada yang terbuang sama sekali dari tanaman talas beneng ini, untuk tangkainya bisa di jual atau dimanfaatkan untuk menjadi pakan ternak semuanya bisa memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat,”.pungkasnya.

Kristiyono menegaskan, sebagai kepala desa beliau mengikuti falsafah Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang sangat terkenal dari dulu hingga sekarang. Semboyan itu adalah “ Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut wuri handayani,”.

 

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 381 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Musim Kemarau Dongkrak Pendapatan Petani Tembakau Desa Tatung

Kabar Desa

Petani Inovatif Raih Harapan Baru dengan Alat Tanam Padi Canggih

Kabar Desa

Kampung KB Labibia, Ikon Keluarga Sejahtera di Kendari

Kabar Desa

Satgas Pamtas Bantu Posyandu di Kampung Baidup, Merauke: Kolaborasi Jaga Kesehatan Warga Perbatasan

Kabar Desa

Kampung Kecil, Harapan Besar: PKK Kampung Lai Wakili Sitaro di Ajang PAAR Provinsi

Kabar Desa

Masyarakat Kampung Edor Kaimana Raup Untung Besar dari Musim Ikan Kembung

Kabar Desa

Desa Sungai Rasau Raih Matching Fund 2024, Berdayakan Masyarakat Kampung Iklim

Kabar Desa

Penyaluran BLT Desa Jambearum Lancar, Warga Sambut dengan Syukur