Home / Kabar Desa

Rabu, 20 Oktober 2021 - 19:20 WIB

Tradisi gotong royong di era Padat Karya Tunai

019 Murtado - Penulis

TV Desa – Kebumen : Hari ini adalah hari terakhir Solikin (33) mengikuti program Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Berbekal linggis dan cangkul Solikin bersama pekerja lainnya menjugil “lungka”, bongkahan tanah sawah yang kering dan merekah karena panas.

Bongkahan ini kemudian ditata dan dibentuk menjadi tanggul kecil untuk membuat saluran irigasi sepanjang tepian sawah di sebelah utara Desa Sarwogadung Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen.

“Sehari lumayan bisa dapat enam puluh ribu” Ujar Solikin, “Lumayan sambil menunggu air dan masa tanam.”

Sebelum adanya Dana Desa (DD) biasanya para petani, akan bergotong royong memperbaiki atau membuat saluran air. Hal ini dilakukan agar air bisa mengalir lancar ke sawah-sawah dan tidak ada kebocoran.

Baca Juga |  Ombudsman RI Perwakilan Lampung Kunjungi Pekon Padang Cahya

“Kalau dulu sih gotong royong para pemilik lahan dan warga masyarakat.” Jelas Yudi Sekretaris Desa (Sekdes) Sarwogadung, “Kalau saat ini karena adanya program PKT, maka pekerjanya dibayar untuk membantu pengentasan kemiskinan.”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa warga masyarakat sudah mampu membedakan mana yang didanai dengan PKTD, atau murni gotong royong.

Untuk kegiatan PKTD tentu saja akan masuk media transparansi APBDes yang dipasang di tempat-tempat strategis sehingga masyarakat bisa membaca dengan mudah.

“Budaya gotong royong masih melekat di masyarakat.” Ujar Yudi, “Buktinya warga masih bersedia ‘sambatan’ ketika ada tetangganya memperbaiki rumah, ‘sinoman’ ketika ada yang hajatan.”

Namun titik kritis terjadi ketika warga memiliki keinginan untuk mengetahui informasi mengenai sebuah kegiatan masuk menjadi PKTD atau tidak. Warga akan cenderung menanyakan mengenai upah. Hal ini sering terjadi saat warga diajak kerja bakti atau gotong royong oleh Perangkat Desa.

Baca Juga |  Dengan Tema Jihad Santri Jayakan Negeri Pemdes Karanggupito Gelar Upacara hari santri 2023

“Ketika tahu gotong royong biasa, terkadang rodo ‘nggrundel.” Kata Yudi sambil tersenyum, “Tapi yo tetap berangkat kerja bakti,”

Gotong royong adalah sebuah budaya indah warisan leluhur. Sedikit upah diharapkan akan menambah semangat warga pedesaan dalam bersama sama membangun desa.

Suatu saat ketika masyarakat desa sudah sejahtera, PKTD sudah tidak diperlukan. Semangat kebersamaan dalam tradisi gotong royong masyarakat desa, diharapkan menjadi pendorong kemajuan Indonesia. (moer)

Follow WhatsApp Channel tvdesanews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 124 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Kabar Desa

Peringatan Bulan Bung Karno Sebagai Momentum Tingkatkan Perempuan Berdaya Untuk Indonesia Raya

Kabar Desa

BLT DD dan Minus (-) H 1 Nagari Silayang

Kabar Daerah

Koperasi desa Merah Putih Resmi Terbentuk di Desa Ilomata

Kabar Desa

Inovasi Desa Sukamakmur: Edukasi Maggot untuk Lingkungan Bersih

Kabar Desa

Randupitu Lawan HIV/AIDS: Edukasi untuk Masa Depan

Kabar Desa

Koperasi Merah Putih Mentawai Siap Geliatkan Ekonomi Desa

Kabar Desa

Gebangbunder Bersinar: Muslimat Plandaan Gelar Pengajian Akbar

Kabar Desa

Keselamatan Tambang Rakyat Karanggupito: Sosialisasi dan Harapan Baru