TV Desa – Nunukan : Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, kembali mewanti-wanti para kepala desanya agar berhati – hati dalam menggunakan dana desa. Pesan tersebut disampaikan Hanafiah saat melakukan kunjungan ke beberapa kantor desa di wilayah Sebatik, Rabu (8/9).
“Nilai anggaran dana desa saat ini semakin besar, tapi resikonya juga besar. Untuk itu, saya berpesan hati – hati dalam menggunakannya,” kata Hanafiah.
Anggaran dana desa (ADD) pada tahun 2021 untuk 232 desa di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan, diketahui mencapai Rp. 193 miliar. Hanafiah menekankan, bahwa penggunaan dana desa harus sesuai aturan, berdasar aspirasi yang berkembang di masyarakat, dan mempunyai azas manfaat yang besar masyarakat. Dalam kesempatan itu, Hanafiah juga meminta kepada seluruh aparat desa, maupun aparat di kecamatan agar terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat.
“Sebagai aparat di pemerintahan, kita tidak boleh membeda – bedakan, semua (masyarakat) harus kita layani dengan sebaik – baiknya tanpa terkecuali, karena itu memang sudah menjadi tugas kita sebagai abdi negara,” papar Hanafiah.
Selain mendatangi beberapa kantor desa, tim liputan Prokompimda Nunukan juga melaporkan, bahwa dalam kunjungan satu hari itu, Hanafiah juga meninjau kegiatan pengembangan jaringan pipa distribusi dan sambungan rumah di Desa Lapio Balansiku, pembangunan mangrove di Desa Setabu, Pembangunan RKB SD IT Al Huda, peningkatan jaringan irigasi di Tanjung Aru Sebatik Timur, serta rekontruksi jalan poros tengah Pulau Sebatik.
Menjemput nasib, seperti yang diprediksikan Roland Barthes dalam bukunya, The Death of the Author (1968), yang meramalkan matinya sang pengarang. Memang, pengarang bisa menghadirkan diri lagi—meski “hanya” lewat dunia maya, yakni media sosial di Internet—namun jika itu ditahbiskan, maka praktik kebebasan atau keleluasaan pembaca dalam menafsirkan suatu karya akan pupus.