TVDesa – Solok Selatan: Pemerintahan Nagari (Pemnag) Lubuk Gadang Selatan, Kabupaten Solok Selatan, terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan metode tanam padi mulsa tanpa olah tanah (M-TOT).
Pj. Wali Nagari Lubuk Gadang Selatan, Joni Permadi, menjelaskan bahwa penerapan metode M-TOT ini merupakan hasil dari musyawarah nagari dan telah tertuang dalam Rencana Kegiatan Pembangunan (RKP) Nagari. “Metode ini dipilih karena dinilai efektif dalam meningkatkan produktivitas padi dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Jepe, sapaan akrab Joni Permadi.
M-TOT sebagai Solusi Pertanian Berkelanjutan
Metode M-TOT yang digagas oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sangir ini telah diuji coba di lahan seluas 1 hektar di dua nagari persiapan, yakni Lubuk Gadang Barat dan Lubuk Gadang Barat Daya. “Pilihan lokasi ini berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pos Penyuluhan Nagari (Posluhnag),” tambah Jepe.
Dengan M-TOT, penggunaan alat berat untuk mengolah tanah dapat diminimalisir. Hal ini berdampak positif pada penghematan biaya produksi dan mengurangi kerusakan struktur tanah. Selain itu, mulsa organik yang digunakan juga mampu meningkatkan kesuburan tanah, mempertahankan kelembaban, dan menghambat pertumbuhan gulma.
Peningkatan Kapasitas Petani
Untuk mendukung keberhasilan program ini, Pemnag Lubuk Gadang Selatan melibatkan 20 perwakilan kelompok tani sebagai peserta pelatihan. “Kami berharap para peserta dapat menjadi contoh bagi petani lainnya dalam menerapkan metode M-TOT ini,” ungkap Jepe.
Ke depan, Pemnag Lubuk Gadang Selatan akan terus melakukan evaluasi dan pengembangan program M-TOT. Harapannya, metode ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi padi, menjaga ketahanan pangan, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan di nagari.